Breaking News

Bus Listrik di Bali

Pemprov Bali Lakukan Ujicoba Kendaraan Angkutan Bus Listrik di Denpasar

Pemprov Bali kini mulai melakukan ujicoba kendaraan angkutan berupa bus listrik di Kota Denpasar

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali / Rizal Fanany
Gubernur Bali, Wayan Koster meresmikan ujicoba Bis Listrik di Jayasabha, Denpasar, Jumat (6/11/2020).Penggunaan kendaraan bermoror listrik berbasis baterai ini sebagai upaya penerapan transportasi ramah lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas polusi. 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kini mulai melakukan ujicoba kendaraan angkutan berupa bus listrik di Kota Denpasar, Bali.

Ujicoba kendaraan angkutan berupa bus listrik ini telah diluncurkan di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (6/11/2020), bersamaan dengan bus untuk angkutan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta menuturkan, bus listrik ini akan diujicobakan di kawasan perkantoran (civic center) di Renon menuju ke wilayah Jalan WR Supratman, kemudian ke Polda Bali, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Warmadewa dan kembali ke Renon.

"Ini benar-benar uji coba untuk perkenalan kepada masyarakat bahwa kita sudah akan memulai pelayanan bus listrik di Bali," kata Samsi dalam sambutannya.

Baca juga: Lionel Messi Dinilai Tidak Akan Perpanjang Kontrak Bersama Barcelona

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 7 November 2020, Aquarius Akan Harmonis, Cancer Percayalah Pada Intuisi

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok 7 November 2020, Virgo Beristirahatlah, Pisces Menjalani Hari yang Sibuk

Samsi menuturkan, launching ujicoba kendaraan bus listrik ini sebagai upaya untuk mewujudkan Peraturan Gubernur (Pergub) 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Pergub 48 tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai.

Sumber dana dalam kegiatan ujicoba bus ini berasal dari Kementerian Perhubungan ditambah dengan bus listrik yang didanai Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali bersama PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero), PT Build Your Dream (BYD) dan dibantu administrasi oleh Perusahaan Daerah (Perusda) Bali.

Dalam ujicoba bus ini, tarif tidak diberlakukan hingga akhir tahun dan nantinya akan ada evaluasi oleh Kementerian Perhubungan RI.

"Jadi kalau yang di dalam kota jelas gratis karena ini shuttle gratisan. Nah yang KSPN juga masih gratis sampai nanti dengan selesai uji evaluasi kemudian dilakukan perbaikan pelayanan. Setelah itu nanti baru ditentukan seperti apa cost yang dibutuhkan dan bagaimana subsidinya dari pusat," jelas Samsi.

"Ujicoba kendaraan listrik ini sementara akan diujicoba sampai nanti kementerian mempersiapkan pengadaan bus listrik yang baru. Jadi ini hanya ujicoba dulu untuk dikenalkan kepada masyarakat supaya masyarakat bisa mencintai dan mempopulerkan bus listrik itu," imbuhnya.

Samsi memaparkan, kapasitas tempat duduk untuk bus listrik ini sebanyak 16 dengan sebagian penumpang harus berdiri.

Dalam ujicoba, penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) bakal tetap dijalankan, termasuk nantinya bakal disediakan pembersih tangan (hand sanitizer) bagi para penumpang.

Jika seandainya keadaan pandemi Covid-19 dapat ditangani dengan baik maka mungkin saja kebijakan physical distancing bakal dikurangi.

Di tahap ujicoba ini, kebutuhan akan listrik untuk bus tersebut bakal diisi di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali.

Ke depan, pengisian bahan bakar listrik ini rencananya akan dibangun di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan terminal.

"Nanti ke depan, kita akan bangun di terminal sama pool pool mereka. Perkiraan di Denpasar paling enggak tiga atau empat," jelasnya.

Dalam ujicoba ini pihaknya meminjam dua bus dari PT INKA (Persero) dan ke depan rencananya bakal dimintakan satu lintasan khusus untuk bus listrik di Denpasar.

Bus Trans Metro Dewata yang kini tengah beroperasi di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan juga rencananya bakal dilengkapi dengan kendaraan bus listrik ini.

"Kemarin Pak Dirjen sudah memberikan sinyal positif soal itu dan kita akan siapkan. Tinggal gimana teman-teman ini (PT INKA (Persero) bagaimana mendorong (agar) produksinya bisa cepat," harap Samsi.

Sementata itu, Direktur Operasi PT INKA (Persero), I Gede Agus Prayatna mengungkapkan, bus listrik yang tengah diujicobakan merupakan kendaraan buatan pihaknya sendiri di Madiun, Jawa Timur.

Bus ini bisa menampung penumpang sebanyak 16 orang dari yang duduk hingga berdiri.

"Tapi nanti tergantung situasi Covid-19. Kalau memang normal atau sudah agak normal bisa berdiri penumpangnya delapan atau sembilan," kata dia.

Dirinya memaparkan, bus listrik ini memiliki kapasitas charging sebesar 80 KW dalam waktu tiga setengah jam.

Setelah dilakukan charging, bus bisa berjalan kurang lebih sejauh 200 kilometer dengan kecepatan bisa mencapai 85 km/jam.

"Kemarin sudah dicoba dari Madiun sampai ke Denpasar itu sempat mencapai kecepatan 85 km/jam," paparnya.

Ditegaskan bahwa bus listrik ini memiliki ukuran panjang 8 meter, lebar 2 meter dengan tinggi sekitar 3 meter dan bobot sekitar 9 ton.

"Sudah sesuai dengan standar dari peraturan Kementerian Perhubungan," kata dia. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved