Wujudkan Penggunaan Energi Bersih, Koster Lakukan Uji Coba Bus Listrik di Denpasar
Bali mempunyai program mandiri energi dengan menggunakan energi bersih. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 45
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Jika udara yang tidak sehat ini dihirup pasti akan menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti gangguan paru-paru, pernapasan dan sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai upaya mewujudkan alam yang bersih, kata Koster, salah satu penyokongnya yakni melalui transportasi yang ramah lingkungan sehingga tidak membuat polusi.
"Jadi bus listrik ini bagus banget," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.
Menurut Koster, selain tidak mengeluarkan asap dan tidak mencemari lingkungan, keberadaan sepeda motor listrik tidak berbunyi atau berisik sehingga tidak membuat polusi suara.
Maka dari itu kendaraan motor listrik berbasis baterai dapat menyebabkan udara lebih sehat dan bersahabat bagi telinga.
Ke depan, wilayah-wilayah seperti Kuta, Sanur bakal dirancang dengan transportasi yang ramah lingkungan.
"Jadi nanti kita akan terapkan zonasi untuk penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," tegasnya.
"Jadi itu bagus banget. Jadi sekarang itu, sekarang karena masih pandemi sedang dibuat tatanan untuk melaksanakan Pergub ini, sehingga 2021 nantinya akan ditancap di sejumlah wilayah. Kantor-kantor, pegawai mulai beralih dari sarana sepeda motor, mobil, dan menggunakan kendaraan listrik," tuturnya.
Selain melalui kendaraan, penggunaan energi ramah lingkungan juga bakal didorong di berbagai tempat, yakni melalui perumahan, hotel, restoran hingga kantor pemerintahan.
Penerapan energi ramah lingkungan di berbagai tempat tersebut dilakukan dengan menggunakan panel surya.
Menurut Koster, program ini sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
Dikarenakan perizinan hotel, restoran, rumah, perkantoran ada di pemerintah kabupaten dan kota, maka Koster mengaku bakal mengajak para bupati/wali kota untuk kumpul bersama.
Koster menjelaskan, program ini merupakan implementasi langsung dari visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai upaya menjaga keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera, bahagia, sekala niskala.
Visi tersebut bertujuan untuk menyelaraskan, menyeimbangkan dan mengharmoniskan pembangunan alam, manusia serta krama Bali.
Implementasi program tersebut tidak hanya berada di bidang energi saja, tetapi juga di bidang pangan dengan penerapan pertaniannya organik.