Trump Tidak Berencana Menyerah, Tim Kampanye Joe Biden Ancam Usir dari Gedung Putih

Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, juga dilaporkan menolak untuk menantang presiden atas kekalahan pemilu

Editor: Eviera Paramita Sandi
pbs.org
Ilustrasi - Donald Trump sebagai calon presiden dikawal ketat personel Secret Service saat kampanye pilpres 2016 

TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON - Proses penghitungan suara di Pilpres Amerika Serikat masih berlangsung meski hampir bisa dipastikan bahwa Joe Biden akan menjadi presiden baru di Amerika. 

 Namun hingga saat ini, lawan Joe Biden, Donald Trump masih terus melontarkan isu kecurangan pilpres dan lain sebagainya.

Tim kampanye Joe Biden memperingatkan bahwa Donald Trump dapat dikawal keluar dari Gedung Putih di tengah laporan bahwa dia berencana tidak menyerah terhadap kekalahan.

Juru bicara tim kampanye Joe Biden, Andrew Bates mengatakan, "Seperti yang kami katakan pada 19 Juli, rakyat Amerika akan memutuskan pemilihan ini."

"Dan pemerintah Amerika Serikat sangat mampu mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih," tambah Bates, yang secara jelas mengarah pada presiden dari Partai Republik, seperti yang dilansir dari Independent pada Sabtu (7/11/2020).

Pernyataan dari tim kampanye capres Partai Demokrat itu muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa Trump tidak berencana untuk menyerah pada kekalahan pemilihan presiden AS 2020.

Sekalipun, jika Biden dikukuhkan sebagai presiden terpilih pada Jumat.

Trump yang berada di jalur kekalahan melawan Biden, setelah semua suara dihitung dan diumumkan, dikatakan telah memberi tahu para asistennya pada pekan ini, bahwa dia tidak akan menerima situasi kekalahan seperti itu, lapor CNN.

Para pembantunya, termasuk kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, juga dilaporkan menolak untuk menantang presiden atas kekalahan pemilu, yang semakin tak terhindarkan.

Saat ini, tim kampanye Trump dikatakan meragukan pidato kemenangan presiden dapat dilakukan.

Fox News, sementara ini, melaporkan bahwa Biden tidak boleh disebut sebagai "presiden terpilih", karena khawatir dengan ancaman hukum dari tim kampanye Trump terhadap pejabat pemilihan.

Pada Jumat, Biden unggul di 2 negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting, Georgia dan Pennsylvania, dengan surat suara pemilihan presiden yang masih dihitung, yang diperkirakan banyak mendukung Demokrat.

Kemenangan di salah satu negara bagian akan mendorong capres dari Partai Demokrat itu mendapatkan 270 suara electoral college yang diperlukan untuk menjadi presiden terpilih.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pilpres AS: Tim Kampanye Biden Ancam Usir Trump dari Gedung Putih, Jika Tak Terima Kekalahan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved