Realisasi Rencana Pembangunan Bandara di Buleleng, Sepakati Skema Pembagian Lahan 70:30
Rencana pemerintah membangun bandara di wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng kian mantap.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Rencana pemerintah membangun bandara di wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng kian mantap.
Sejumlah pejabat Provinsi Bali hingga Kabupaten Buleleng mendatangi desa tersebut, Sabtu (7/11/2020).
Mereka mengikuti kegiatan doa bersama yang digelar masyarakat desa setempat.
Di balik acara doa bersama itu, pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait rencana membangun bandara.
Pantauan di lokasi, acara doa bersama dihadiri Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama , Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana serta Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra.
Doa bersama berlangsung di Pura Perjuangan Desa Sumberklampok diikuti ratusan warga.
Doa bersama ini diikuti umat Hindu dan Islam. Mereka berdoa sesuai ajaran agama masing-masing.
Perbekel Desa Sumberklampok, I Wayan Sawitra Yasa mengatakan, doa bersama rutin dilaksanakan masyarakat setiap tahun, tepatnya pada tanggal 7 November.
Sawitra mengatakan, masyarakat setempat berharap agar konflik agraria yang terjadi sejak puluhan tahun lalu di desa tersebut segera terselesaikan.
Pemerintah menerbitkan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas lahan yang sudah dimanfaatkan warga turun-temurun di sebagian lahan eks HGU PT Margarana dan PT Dharmajati.
"Selesaikan dulu hak masyarakat. Apabila persoalan itu sudah selesai, baru bisa bicara soal bandara," ucap Sawitra di hadapan masyarakat dan pejabat yang hadir.
Sekda Bali, Dewa Made Indra membenarkan rencana pemerintah pusat menggeser lokasi pembangunan bandara dari sebelumnya di Kecamatan Kubutambahan ke Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak.
Made Indra menyebut kondisi bandara Ngurah Rai di Bali Selatan dalam lima tahun ke depan akan kelebihan kapasitas.
Oleh karena itu, pemerintah pusat berencana membangun bandara internasional di wilayah Buleleng.
"Bandara yang akan dibangun di Buleleng ini sangat besar. Bisa langsung menghubungkan antarnegara. Buleleng dipilih untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya. Bandara bisa menjadi titik pusat pertumbuhan ekonomi. Lapangan pekerjaan tercipta. Jadi bandara ini penting untuk menggerakan ekonomi masyarakat," kata Made Indra.