Pilpres Amerika Serikat

Kapten Polisi di AS Dipecat Setelah Tulis Status Ancaman Ini di Medsos ke Pemilih Joe Biden

Baru-baru ini seorang kapten polisi di Amerika Serikat mengundurkan diri setelah mengunggah tulisan cacian dan kata-kata pedas di Facebook

Editor: Ady Sucipto
JIM WATSON / AFP
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kanan) serta moderator George Stephanopoulos tiba untuk menghadiri acara balai kota ABC News di National Constitution Center di Philadelphia pada 15 Oktober 2020. 

TRIBUN-BALI.COM, BIRMINGHAM - Baru-baru ini seorang kapten polisi di Amerika Serikat mengundurkan diri setelah mengunggah tulisan cacian dan kata-kata pedas di Facebook yang ditujukan ke pemilih Joe Biden

Kapten polisi yang diketahui bernama Scott Walden tersebut menulis diakun Facebooknya bahwa pemilih dari Joe Biden "harus ditembak di tengkorak untuk pengkhianatan mereka". 

Setelah unggahan itu menuai polemik, Scott Walden langsung mendapatkan peringatan setelah mengunggah tulisannya di media sosial dan mengundurkan diri pada Jumat (6/11/2020), sebelum akhirnya dia dipecat. 

Melansir Mirror pada Sabtu (7/11/2020), Kapten polisi dari Flomaton di Alabama, mengunggah komentar itu karena ketegangan memuncak selama penghitungan suara pilpres AS yang berlarut-larut, yang masih belum terlihat pemenangnya akan diumumkan.

Pernyataan keras Walden ditujukan untuk mengkritik para pemilih Biden, "Mereka perlu berbaris dan ditembak di tengkorak untuk pengkhianatan mereka."

Unggahan itu dimulai dengan menyatakan, “Para idiot yang memilih Biden cukup membenci Trump, untuk membuang negara. Terima kasih media berita liberal dan Demokrat yang berbohong."

Ini memicu gelombang keluhan, dan Walden diskors pada Kamis.

Dia berhenti pada hari berikutnya karena kritik yang meningkat dan menonaktifkan akun Facebook.

Sementara Trump secara agresif memicu kerusuhan dengan mengklaim proses pemilihan dicurangi, Biden telah meminta ketenangan ketika orang Amerika turun ke jalan untuk memprotes.

Baca juga: Joe Biden Terpilih sebagai Presiden Amerika 2020, Berikut Ini Sosok Calon Kuat Menteri Keuangan AS

Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris: Semoga Beri Manfaat Besar untuk Indonesia

Baca juga: Tumpah Ruah Rayakan Kekalahan Trump di Pilpres AS, Warga: Senang Trump Pergi dari Hidup Kita

Wali kota Flomaton, Dewey Bondurant mengatakan kepada NBC15, "Saya senang dia (Walden) mengundurkan diri, tetapi saya akan memecatnya karena apa yang dia lakukan salah.

" Dan dia melanjutkan, "Untuk seorang petugas polisi mengatakan dia harus menembak seseorang di kepala, itu tidak dapat diterima. Anda tidak bisa mentolerir itu, Anda tidak bisa."

Sementara, 2 pendukung Trump ditangkap setelah melakukan perjalanan ke Philadelphia dengan senapan dan tumpukan amunisi dalam upaya untuk "meluruskan pemungutan suara".

Joshua Macias (42 tahun) dan Antonio Lamotta (61 tahun), yang keduanya dari Chesapeake, Virginia, didakwa karena melakukan pelanggaran ringan dengan menyembunyikan senjata api tanpa izin dan membawa senjata api di jalan-jalan umum.

Para demonstran dihentikan setelah polisi mendapat informasi bahwa orang-orang bersenjata itu sedang menuju ke pusat kota dengan Hummer perak.

Menurut laporan, mereka memiliki senapan AR-15, amunisi, dan suku cadang untuk senjata tersebut ketika mereka ditangkap.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Kapten Polisi Mengundurkan Diri Setelah Kirim Kata-kata Pedas ke Pendukung Joe Biden",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved