Antisipasi Bencana Alam, Kapolres Badung Cek Kesiapan Sarpras dan Personel

Polres Badung bersama pemerintah kabupaten Badung mulai melakukan kesiapsiagaan atasi bencana alam.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi. SIK saat melakukan pengecekan sarana dan prasarana penanganan bencana alam, pada apel Selasa (10/11/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Memasuki pergantian musim, Polres Badung bersama pemerintah kabupaten Badung mulai melakukan kesiapsiagaan atasi bencana alam.

Bahkan pada Selasa (10/11/2020), Polres Badung bersama OPD terkait dan TNI menggelar apel kesiapsiagaan bencana alam di lapangan umum Mengwi, Badung, Bali.

Pada apel tersebut, Kapolres Badung secara langsung melakukan pemeriksaan terhadap beberapa peralatan dan prasarana penanganan bencana, termasuk beberapa kendaraan personilnya.

Hal itu dilakukan agar saat adanya bencana di wilayah hukum Polres Badung semua personil siap akan melakukan penanganan bencana.

Baca juga: Kembali Beroperasi Mulai 1 Desember 2020, Hotel Four Points Kuta Beri Harga Promo

Baca juga: Video Mirip Gisel Beredar, Respons Roy Marten Dan Adik Gading Marten : Semoga Baik-baik Saja

Baca juga: Desa Meksiko, Tempat Nongkrong Unik di Kuta yang Memadukan Cita Rasa Menu Meksiko dan Indonesia

Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi. SIK mengatakan, apel kesiapan pergelaran sarana dan prasarana (sarpras) dan personel kabupaten Badung ini dalam rangka memasuki pergantian musim kemarau ke musim penghujan.

Hal itu tentunya sebagai upaya kesiapan mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana alam yang akan terjadi. 

"Kita perlu melakukan berbagai persiapan menjelang musim penghujan sebagai langkah antisipasi akan bencana yang ditimbulkan," ungkap Kapolres Roby usai apel.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Badung masuk dalam daerah yang berpotensi mengalami bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Diadakannya apel kesiapsiagaan tersebut merupakan bentuk respon pemerintah dalam mengantisipasi kejadian bencana secara terpadu.

“Hal ini penting dilakukan, karena potensi terjadinya bencana perlu mendapatkan perhatian bersama. Dengan langkah persiapan yang matang dari pemerintah kabupaten dapat melakukan antisipasi dan langkah-langkah penanganan secara cepat sehingga dampak bencana yang ditimbulkan juga tidak semakin besar,” bebernya.

Adapun faktor sinergitas yang menjadi kunci penting dalam penanganan bencana alam ini yakni BPBD dan perangkat daerah terkait, TNI - Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan elemen masyarakat serta organisasi.

Ia juga mengharapkan, agar para pemangku jabatan mulai dari tingkat desa yang berada di kawasan rawan bencana untuk proaktif dan meningkatkan kewaspadaan.

Caranya dengan melakukan langkah-langkah penanganan awal serta dapat mengkoordinasikan dan melaporkan setiap kejadian secara cepat.

“Dalam hal ini kami mengecek alat gergaji untuk memotong ranting. Selain itu juga mengecek satu per satu personil mulai dari kesiapan jas hujan hingga APD yang harus melekat setiap saat,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya berharap kejadian bencana alam yang besar tidak terjadi di Badung.

Sehingga tidak menimbulkan kerugian yang besar.

“Terutama wilayah Badung utara yang menjadi atensi kami. Karena kerap terjadi tanah longsor maupun pohon tumbang,” tungkasnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved