Serba serbi
Kajeng Kliwon Bertepatan dengan Anggara Kasih Tambir, Ini Makna dan Persembahannya
Hari ini, Selasa (10/11/2020) umat Hindu, khususnya di Bali merayakan dua hari raya sekaligus.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini, Selasa (10/11/2020) umat Hindu, khususnya di Bali merayakan dua hari raya sekaligus.
Kedua hari raya itu yakni Kajeng Kliwon, dan Anggara Kasih Tambir.
Ini merupakan hari yang sangat istimewa untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya.
Apa makna kedua hari raya itu, dan apa yang mesti dilaksanakan oleh umat Hindu?
Baca juga: Jadwal Acara Belajar dari Rumah di TVRI Selasa 10 November 2020, Ada Pekan Kebudayaan Nasional
Baca juga: Babak Baru Kasus Video Syur yang Diduga Mirip Gisel, Didalami Polisi & Kemungkinan Panggil Gisel
Baca juga: Dibuka Hari Ini Tiket Murah Promo Sriwijaya Air, Seluruh Rute Domestik Hanya Rp 170 Ribu
Setiap 15 hari sekali, umat Hindu Bali merayakan hari raya Kajeng Kliwon.
Kajeng Kliwon merupakan hari raya yang jatuh berdasarkan pertemuan antara Tri Wara terakhir yakni Kajeng dengan Pancawara terakhir yakni Kliwon.
Terkait Pancawara Kliwon, dalam Lontar Sundarigama disebutkan
Baca juga: Dibuka Hari Ini Tiket Murah Promo Sriwijaya Air, Seluruh Rute Domestik Hanya Rp 170 Ribu
Baca juga: Terlibat Trek-Trekan, Lima Pemuda di Busungbiu Buleleng Diamankan Polisi
Baca juga: Ops Yustisi Sasar Pasar Adat Jimbaran, 9 Orang Terjaring karena Tak Pakai Masker
Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita.
Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae.
Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari.
Ring sanggar Bhuta Bucari.
Ne ring dengen, Sang Durga Bucari
Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania. Pada anemu sadia rahayu. Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.
Ini berarti saat Pancawara Kliwon, merupakan payogan atau beryoganya Bhatara Siwa.