Berharap Habib Rizieq Tak Masuk Partai, Presiden PKS: Kan Sudah Menjadi Tokoh Umat

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menilai imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai figur nasional terlalu besar masuk partai politik

Editor: Widyartha Suryawan
YouTube
Habib Rizieq Shihab dan keluarganya 

TRIBUN-BALI.COM - Habib Rizieq Shihab diharapkan tidak ikut masuk partai.

Harapan tersebut diungkapkan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu.

Syaikhu menilai imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai figur nasional terlalu besar untuk masuk partai politik.

"Ya Habib Rizieq kan sudah menjadi tokoh umat. Jadi kalau beliau berkiprah langsung di partai, ya terlalu kecil ya," kata Syaikhu usai berkunjung ke kediaman Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2020).

Hal ini disampaikan Syaikhu menanggapi lahirnya partai Islam baru seperti Partai Masyumi Reborn dan Partai Ummat.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu usai bertemu Rizieq Shihab, di Petamburan, Rabu (11/11/2020).
Presiden PKS Ahmad Syaikhu usai bertemu Rizieq Shihab, di Petamburan, Rabu (11/11/2020). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Kedua parpol itu sebelumnya menyatakan harapan Rizieq bisa bergabung.

Namun, Syaikhu ingin agar Rizieq tetap dengan ketokohannya sebagai ulama.

PKS sebagai parpol Islam akan tetap mendukung Rizieq meski ia tak tergabung dalam PKS.

"Jadi biarlah habib dengan ketokohannya untuk membangun, mengajak seluruh anak bangsa ini sehingga mudah-mudahan beliau, Allah berikan kekuatan," kata Syaikhu.

"Cuma kami juga di PKS ya membersamai beliau," tambah dia.

Baca juga: 7 Kasus Hukum yang Pernah Menimpa Pimpinan FPI Rizieq Shihab, Begini Kelanjutannya 

Sebelumnya, deklarator Partai Masyumi Reborn Cholil Ridwan mengajak kelompok Persaudaraan 212 dan Rizieq Shihab bergabung.

Hal itu disampaikan secara terbuka dalam forum tasyakuran milad ke-75 sekaligus deklarasi Partai Masyumi, Sabtu (7/11/2020).

"Insya Allah tidak akan ada satu kekuatan parpol yang bisa mengalahkan Masyumi di masa yang akan datang. Partai Komunis gaya baru akan pingsan kalau mendengar Partai Masyumi bergabung dengan Partai Ummat, didukung PA 212, FPI, " tegasnya.

Sementara itu, deklarator Partai Ummat Amien Rais juga sudah menemui Rizieq Shihab.

Loyalis Amin Agung Mozin, menyebut Partai Ummat juga berharap Rizieq bisa bergabung.

"Karena yang diperjuangkan partai ummat itu sama dengan yang diperjuangkan Habib Rizieq," kata dia.

Namun di sisi lain, ia juga menyadari saat ini Rizieq belum mau masuk dalam politik praktis.

Baca juga: 4 Petinggi PKS Ini Temui Habib Rizieq di Petamburan, Syaikhu: Siap Sinergi Revolusi Akhlak

Tak Campuri Urusan Rekonsiliasi Rizieq dengan Pemerintah
Ahmad Syaikhu menyatakan partainya tak akan mencampuri urusan rekonsiliasi antara pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab dengan pemerintah.

Syaikhu menyebut rekonsiliasi itu sepenuhnya ada di tangan Rizieq.

"Ya hal-hal itu tentu kita serahkan ke Rizieq. Kepada anak bangsa, hal-hal yang rekonsiliasi hal-hal niscaya lah," kata Syaikhu usai bertemu Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020) malam.

Syaikhu menegaskan, tak ada pembahasan spesifik soal upaya rekonsiliasi dalam pertemuannya dengan Rizieq.

Syaikhu yang datang bersama jajaran DPP dan majelis syuro PKS itu menegaskan hanya bersilaturahim. 

"Ya silahturahmi karena kita sudah lama tidak ketemu, ya, habib juga lama juga enggak ketemu. Kita membangun silahturahmi, alhamdulillah hari ini kita bisa diterima oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab," kata dia.

Saat ditanya isu spesifik yang dibahas, Syaikhu menyebut aturan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja menjadi salah satunya.

Baca juga: Rizieq Shihab Mengaku Sebenarnya Tak Ingin Pulang ke Indonesia, Merasa di Arab Lebih Nikmat 

Menurut dia, Rizieq juga menyoroti UU yang dianggap merugikan buruh dan pekerja itu.

Selain itu, Syaikhu menuturkan Rizieq juga sedang mengkaji UU yang jumlahnya mencapai 1187 halaman itu.

"Beliau sedang melakukan kajian. Ada timnya yang beliau sedang tugaskan, sehingga mungkin belum bisa di ekspose sekarang," katanya.

Seperti diketahui, Rizieq baru tiba di Indonesia pada Selasa (10/11/2020) kemarin setelah selama 3 tahun lebih berada di Arab Saudi.

Rizieq pergi ke Saudi tahun 2017.

Saat itu, polisi sedang menyelidiki kasusnya atas tuduhan pesan pornografi.

Polisi telah menerbitkan penghentian penyidikan perkara (SP3) atas kasus itu.

Rizieq sebelumnya menyatakan bahwa dia dicekal pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia sehingga tak bisa kembali. Namun, Pemerintah Indonesia membantah hal tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PKS Harap Rizieq Tak Masuk Partai"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved