Nora Alexandra Berulang Tahun Hari Ini, Jerinx: Mau Peluk Dia Sampai Kiamat
"Hari ini ulang tahun istri saya. Jadi saya tidak bersabar untuk bertemu istri tersayang. Mau peluk dia sampai kiamat," ucap Jerinx.
Penulis: Putu Candra | Editor: Widyartha Suryawan
"Salah satunya ada di sini. Kawan diskusi saya, dr Tirta. Nanti saya cerita, kenapa dia ada di sini. Jika saya menyakiti perasaan dokter seluruh Indonesia, lalu kenapa IDI Makassar sampai membuat statemen resmi. Jika semua alat hasil tes rapid tersebut palsu. Ini yang bicara IDI Makassar. Mereka bilang, semua alat tes rapid hasilnya palsu. Berarti apa yang saya suarakan yang membuat saya ingin berdiskusi menunggu penjelasan dari IDI sebenarnya bukan hal yang mengada-ada. Faktanya ada," tegasnya.
Di sisi lain, Jerinx membeberkan ada hal menarik mengenai pernyataan dr Tirta yang diminta pihak tertentu agar tidak ikut campur dalam perkara ini.
Dokter Tirta sebenarnya akan diajukan tim hukum Jerinx sebagai saksi meringankan.
Baca juga: Jerinx Diperciki Tirta dan Cium Kaki Ibunya, Mohon Jalan Jelang Sidang Kasus IDI Kacung WHO
Tulang Punggung Keluarga
Jerinx menceritakan mengenai kondisi ekonominya saat pandemi dan ketika dirinya ditahan.
Pandemi berdampak bagi perekomian banyak orang. Pun berimbas pada bisnis yang dirintis Jerinx.
"Bisnis banyak yang tutup bahkan bangkrut. Orang-orang di- PHK. Termasuk bisnis saya yang sudah ada beberapa yang sudah tutup. Bisnis yang masih buka pendapatannya hanya cukup untuk membiayai gaji. Karena saya berusaha sebisa saya untuk tidak PHK staf-staf saya," tuturnya.
Jerinx menyatakan dirinya adalah tulang punggung keluarga.
"Jadi di tengah situasi seperti ini, saya tulang punggung keluarga. Di keluarga kecil saya, istri saya. Saya anak tunggal. Ayah dan ibu saya sudah bercerai lama.Jadi ayah saya sudah punya keluarga sendiri, dan kami tidak ingin memberatkan beliau. Apalagi situasi pendemi ini. Adik-adik tiri saya kuliah. Ada yang mau jadi dokter jadi perlu biaya banyak. Saya dan istri tidak ingin membebankan ayah saya," ucapnya.
"Jadi sebelum saya ditahan, saya harus menanggung, menafkahi istri saya, ibu, mertua, adik-adik dari istri saya yang masih kecil. Jadi mereka semua itu secara ekonomi, sebelum saya ditahan, kami berdua yang menafkahi mereka. Setelah saya ditahan, istri saya harus bekerja keras seorang diri menghidupi ibunya, adik-adiknya," ungkap Jerinx.
Jerinx menyatakan, sebagai suami dirinya juga menjadi sosok ayah dan sahabat untuk Nora Alexandra.
Baca juga: Sidang Perkara Jerinx, Jiwa Atmaja Kritik Ahli Bahasa Yang Dihadirkan Jaksa
"Istri saya kan anak yatim, ayahnya meninggal ketika ia masih dalam kandungan. Tidak pernah mengenal sosok ayah. Jadi saya di rumah sekaligus menjadi sosok ayah, sosok suami, sahabat. Sejak saya ditahan, istri saya seperti kehilangan semuanya. Tidak pernah punya ayah, sekarang suaminya ditahan hanya karena berpendapat," ujarnya.
"Yang mana seharusnya bisa dihindari jika dr Putra Suteja mau diajak bermediasi. dr Tirta ketika mengusulkan untuk mediasi dan menanyakan ke saya, apakah mau ketemu dengan IDI Bali. Saya jawab, mau sekali dengan senang hati saya ingin bertemu. Meluruskan semua ini sekaligus mendapat jawaban agar kita semua teredukasi. Tapi dr Tirta bilang dan ada saksinya, tidak ada maaf bagi Jerinx. Tidak ada maaf artinya saya harus menerima hukuman seberat-beratnya. Mungkin beliau inginnya begitu," ucap Jerinx.
Dari beberapa tanggapan dan pertimbangan yang diajukan, Jerinx berharap agar majelis hakim menjatuhkan hukuman ringan jika dirinya dinyatakan bersalah.
Dia berjanji tidak mengulangi perbuatan yang sama dan membuat gaduh pihak-pihak yang merasa terganggu.
"Saya juga berjanji akan lebih bijaksana memakai media sosial dan jika saya terbukti melakukan hal yang sama, terbukti melakukan kegaduhan lagi, saya siap sekali dihukum seberat-beratnya tanpa pengadilan," ucapnya.