Bencana di Bali

31 Paket Sembako dan Terpal Diserahkan Pemkab Buleleng untuk Korban Angin Puting Beliung di Gerokgak

Selain sembako, juga diberikan bantuan terpal untuk menutupi atap rumah warga yang rusak akibat diterjang angin.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Dinas Sosial Buleleng bersama BPBD Buleleng saat memberikan bantuan terpal kepada warga yang atap rumahnya rusak akibat diterjang angin puting beliung, Sabtu (14/11/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA -  Dinas Sosial Buleleng bersama BPBD mengirimkan 31 paket sembako kepada warga Desa Patas dan Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang terdampak bencana angin puting beliung.

Selain sembako, juga diberikan bantuan terpal untuk menutupi atap rumah warga yang rusak akibat diterjang angin.

Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariman pada Minggu (15/11/2020) mengatakan, bantuan itu langsung dikirim oleh pihaknya pada Sabtu (14/11/2020) sore, tak lama setelah bencana angin puting beliung itu menerjang.

Dimana, bantuan yang diberikan khusus di Desa Patas ada 24 paket sembako, dan tujuh buah terpal.

Baca juga: Masyarakat Banyak Berolahraga di Kawasan Puspem Badung Meski Pemkab Belum Resmi Buka Aktivitas Warga

Baca juga: Pencipta Lagu Ajik Kobar Hadir Sebagai Guest Star dalam Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas

Baca juga: DPMD Karangasem Gelar upacara Mecaru & Pembersihan Karang Pasca Pegawainya Gantung Diri di Kantor

Sementara di Desa Pengulon tujuh paket sembako, dan empat buah terpal.

 "Paket sembako itu isinya 10 kg beras, minyak goreng, telur dan mi instan.

Terpal yang kami berikan itu juga khusus untuk korban yang rumahnya rusak sedang.

Selain itu juga kami berikan bantuan alat memasak per Kepala Keluarga (KK) dari korban bencana ini," terangnya.

Kariaman menyebut, Dinsos Buleleng sendiri telah memiliki stok 600 paket sembako, untuk persediaan hingga Februari 2021 mendatang.

Paket sembako itu khusus disiapkan untuk para korban bencana alam.

 "Kami sudah mulai melakukan pemetaan. Bencana kan diprediksi sudah mulai di bulan ini sampai Februari nanti. Tapi mudah-mudahan sih tidak terjadi.

Ini hanya persiapan kami saja, bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Jadi kami sudah menyiapkan sembako tanggap bencana 600 paket.

Jumlah itu masih tentatif, artinya bila dibutuhkan lebih banyak kami siap untuk menambah," jelasnya.

Angin puting beliung terjadi di Desa Patas dan Desa Pengulon pada Sabtu (14/11/2020) sekira pukul 14.00 wita.

Baca juga: Komisi IV DPRD Tabanan Segera Kaji Belajar Tatap Muka, Mata Pelajaran Tertentu Butuh Penjelasan Guru

Baca juga: 753 hotel dan 235 Restoran di Badung Sudah Lolos Verifikasi Bantuan Hibah Pariwisata

Baca juga: LINK Live Streaming MotoGP Valencia Malam Ini, Morbidelli Pole Position, Valentino Rossi Ke-16

Angin kencang itu memporak-porandakan 29 rumah warga yang rata-rata berada di sekitar pesisir pantai.

Akibat musibah ini, kerusakan sebagian besar terjadi dibagian atap rumah warga yang semi permanen.

Beruntung kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian ditafsir mencapai 47 Juta.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana pada Minggu (15/11/2020) mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh pihaknya, ada 12 rumah yang mengalami kerusakan sedang, dengan rincian tujuh rumah di Desa Patas, dan lima rumah di Desa Pengulon. Kerugian rata-rata sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 8 juta.

"Bila ditotalkan kerugian akibat kerusakan sedang mencapai Rp 47 juta. Sementara yang rusak ringan ada 14 rumah, sudah diperbaiki oleh warga di desa setempat.

Yang rusak sedang ini, akan kami ajukan ke provinsi untuk mendapatkan bantuan rehab," jelasnya.

Suadnyana pun menjelaskan, angin puting beliung yang menimpa dua desa di Kecamatan Gerokgak ini merupakan imbas dari badai La Lina di Australia.

Badai yang membawa curah hujan di atas normal sangat rentan menimbulkan adanya angin puting beliung karena perbedaan suhu angin darat dan angin laut.

Untuk itu, Suadnyana mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di pesisir pantai untuk selalu waspada.

"Informasi terkait peringatan dini cuaca sudah kami teruskan dari BMKG ke masyarakat. Sehingga dengan adanya informasi ini masyarakat bisa lebih waspada.

 Selain itu kami mengharapkan masyarakat menyiapkan satu tas siaga yang isinya barang berharga, surat-surat penting dan sedikit pakaian. Jadi kalau ada bencana, tinggal bawa satu tas itu saja," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved