Presiden Putin Minta Azerbaijan Menjaga Gereja dan Biara di Nagorno-Karabakh

Rusia menengahi konflik bersenjata antara Armenia dan Azerbaijan serta mendorong keduanya

Editor: DionDBPutra
Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUN-BALI.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (14/11/2020) meminta Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk menjaga tempat suci umat Kristen seperti gereja dan biara di beberapa wilayah Nagorno-Karabakh.

Daerah itu berhasil dipertahankan Azerbaijan lewat perjanjian gencatan senjata minggu ini.

Rusia menengahi konflik bersenjata antara Armenia dan Azerbaijan serta mendorong keduanya menandatangani perjanjian gencatan senjata, Selasa (10/11/2020).

Tentara Armenia dan Azerbaijan telah bertempur di Nagorno-Karabakh dan kota-kota sekitarnya selama kurang lebih enam minggu.

Nagorno-Karabakh merupakan wilayah di Azerbaijan yang dihuni oleh sebagian besar penduduk etnis Armenia.

Baca juga: Nagita Slavina Puji Kecantikan Istri Sule Nathalie Holscher: Elegan, Cantik Banget

Baca juga: Ramalan Zodiak Karier 16 November 2020, Capricorn Sulit Selesaikan Tugas, Taurus Bekerja Sewajarnya

Vladimir Putin memberi tahu Aliyev ada sejumlah gereja dan biara di Nagorno-Karabakh, daerah pegunungan di Kaukasus Selatan.

"Terkait itu, dia (Putin) menekankan pentingnya memelihara keamanan dan memastikan aktivitas di gereja kembali berjalan normal," kata Kremlin.

Menurut pihak Kremlin, Aliyev menyebut permintaan itu sesuai dengan langkah yang akan ditempuh Azerbaijan.

Azerbaijan merupakan negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.

Vladimir Putin, Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga membahas beberapa aspek praktis dari perjanjian gencatan senjata, kata Kremlin.

Namun sejauh ini belum jelas apakah Putin telah menghubungi Aliyev dan Pashinyan lewat sambungan telepon yang terpisah.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, 2.000 pasukan perdamaian Rusia akan menjaga wilayah Nagorno-Karabakh.

Sejak awal 1990-an, etnis Armenia memegang kendali militer di Nagorno-Karabakh dan sebagian besar daerah sekitar yang masuk wilayah Azerbaijan.

Namun, mereka telah kehilangan pengaruh di banyak wilayah, termasuk di kota-kota sekitar.

Sumber: antaranews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved