Kronologi Tewasnya Pria di Bendungan Baluk Jembrana, Polisi Duga Aksi Bunuh Diri Karena Ini
Berdasarkan visum dan penyelidikan, Satreskrim Polres Jembrana akhirnya menyimpulkan penyebab meninggalnya korban mengarah pada aksi bunuh diri.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Jenazah I Komang Widarna (33) warga Desa Baluk 1 Kecamatan Negara, Jembrana, membuat warga heboh.
Widarna ditemukan tak bernyawa di dalam bendungan Baluk 1 pada Selasa (17/11/2020) sekitar pukul 15.30 Wita sore hari.
Sehari kemudian, berdasarkan visum dan penyelidikan, Satreskrim Polres Jembrana akhirnya menyimpulkan penyebab meninggalnya korban.
Kuat dugaan, mengarah pada aksi bunuh diri.
Kasatreskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan kemudian olah TKP hingga pengambilan visum oleh tim medis.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Putu Ayu Bocah Asal Buleleng, Muntah & Mual Usai Makan Kerupuk Kulit Ikan Buntal
Dari keseluruhan rangkaian penyelidikan, maka disimpulkan kuat memang kejadian sore lalu itu ialah bunuh diri.
Pihaknya akhirnya menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga.
“Kesimpulan awal memang bunuh diri. Dari olah TKP penemuan barang bukti dan visum semua mengarah ke aksi bunuh diri. Dan dikuatkan SMS ke paman korban Pak Neno itu untuk menjaga anaknya,” ucapnya Rabu (18/11/2020) saat dikonfirmasi oleh Tribun Bali.
Yogie mengaku, dari kejadian tersebut pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban.
Baca juga: Dalih Keluarga Habib Rizieq Usai Langgar Protokol Kesehatan: Hanya Undang 30 Orang Saat Pernikahan
Diketahui, korban memiliki riwayat penyakit menahun yang tidak terobati.
Itulah yang diduga menjadi motif sehingga korban melakukan aksi bunuh diri.
Saat ini, kepolisian sudah menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk di prosesi pemakaman sesuai keyakinan korban.
“Keluarga juga sudah mengikhlaskan. Kalau motif kami dapati informasi dari rekan dekat korban,” jelasnya.
Kronologi
Yogi menjalakan, sebelumnya korban ditemukan meninggal di tengah atau dalam bendungan. Di sekitaran jenazah masih ada darah yang berceceran.
Korban ditemukan awal mula oleh beberapa orang saksi yang saat itu sedang menuju ke bendungan.