Corona di Indonesia

Jokowi Siap Disuntik Pertama, Vaksin Covid-19 Datang Akhir 2020

Presiden Jokowi siap menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid- 19. Vaksinasi itu tentu harus sesuai arahan tim uji klinis yang menangani

Instagram.com/jokowi
Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Jokowi mengaku siap dan tak akan menolak untuk disuntik vaksin. 

Eks wali kota Solo ini menargetkan vaksin dapat segera disuntikkan pada akhir 2020 atau awal 2021.

"Setelah datang harus lalui lagi tahapan-tahapan di BPOM, waktunya kurang lebih tiga minggu sampai satu bulan sehingga vaksin bisa disuntik akhir atau awal tahun," ucap Jokowi.

Baca juga: Jokowi Nyatakan Siap Menjadi yang Paling Depan Disuntikan Vaksin Covid-19 Jika Tim Memutuskan

Jokowi juga mengaku berulang kali mengingatkan kepada jajaran menteri bahwa vaksin Covid- 19 yang dibeli harus sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Saya tekankan berkali-kali ke menteri, vaksin yang dibeli harus masuk di dalam list WHO, yang disuntik umur 18-59 (tahun) ini juga standar WHO harus diikuti," jelasnya.

Sementara itu, Menkes Terawan Agus Putranto menyebut, 107 juta orang akan divaksin Covid-19.

Nantinya tiap orang akan mendapatkan vaksin atau divaksin sebanyak dua kali.

"Total sasaran 107 juta orang dengan total dosis 246.575.051 dosis. Ini dua dosis per orang dengan menambahkan wastage rate 15 persen," ujar Terawan.

Terawan menjelaskan, vaksinasi tersebut nantinya akan dibagi ke dalam dua skema yakni vaksin program dan vaksin mandiri.

Vaksin program akan diberikan kepada tiga kelompok yakni tenaga kesehatan, pelayanan publik, serta peserta BPJS PBI.

Sasaran dalam vaksin program mencapai 32.158.276 orang dan membutuhkan 73.964.035 dosis vaksin Covid-19.

"Sesuai petunjuk WHO, indikatif rate global untuk vaksin maka wastage ratenya sekitar 15 persen," kata dia.

Sementara vaksin mandiri akan diterima oleh kelompok penerima masyarakat dan kelompok ekonomi lainnya.

Sasaran dalam vaksin mandiri mencapai 75.048.268 juta orang dan diperkirakan membutuhkan150.096.536 juta dosis vaksin Covid.

Dengan tambahan wastage rate sebesar 15 persen, Terawan mengatakan jumlah tersebut menjadi 172.661.016 juta dosis.

"Dalam wastage rate, termasuk indeks pemakaian, vaksin sisa tidak terpakai, rusak, hilang ini bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock atau bila tidak kemungkinan kurang atau kebutuhan emergency," jelasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved