Fraksi Demokrat DPRD Bali Dukung Rencana Pengembangan Wisata Kesehatan di Bali
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengembangkan wisata kesehatan di Bali. Rencana ini mendapatkan dukungan dari Fraksi Partai Demokrat
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengembangkan wisata kesehatan di Bali.
Rencana ini mendapatkan dukungan dari Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali.
Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali, I Komang Wirawan, menegaskan pihaknya mendukung pernyataan Menteri BUMN yang mengungkapkan bahwa adanya potensi pembangunan fasilitas kesehatan dan kebugaran kelas dunia di Bali, khususnya Sanur yang telah menjadi destinasi wisatawan lanjut usia (lansia).
Baca juga: Sesi Latihan Arsenal Memanas, Ada Perkelahian Dua Pemain Hingga Berdarah
Baca juga: Permudah Layanan, Disdukcapil Badung Gandeng Gojek Bantu Penjemputan & Pengantaran Dokumen ke Warga
Baca juga: Dinilai Tak Efektif Kurangi Kebocoran PAD, KPK Tidak Rekomendasikan Pengadaan Tapping Box
"Kami Fraksi Partai Demokrat sangat mendukung pernyataan tersebut dan kami sarankan agar Rumah Sakit Bali Mandara dikembangan menuju ke arah tersebut sesuai dengan rencana awal pendirian Rumah Sakit Bali Mandara yang bertarah Internasional," kata Wirawan saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon dari Denpasar, Jum'at (20/11/2020).
Dirinya memaparkan, banyak wisatawan di Bali yang mengalami sakit tidak mampu tertangani dengan baik sehingga dibutuhkan wisata kesehatan yang bertaraf internasional.
Dengan adanya wisata kesehatan ini, dirinya meyakini bahwa keberadaan pariwisata Bali nantinya akan semakin menggeliat.
Baca juga: Resah Akan Kehilangan Mata Pencaharian, Petani Arak di Desa Besan Harap Pemerintah Tolak RUU Mikol
Baca juga: Jerinx Divonis 1 Tahun 2 Bulan Penjara, 4 Figur Publik Ini Beri Tanggapan
Baca juga: Sambangi Bold Riders NTB, FRC Bali Tempuh Rute 1.500 Kilometer
"Jadi merangkul semuanya, baik pariwisata budaya, wisata kesehatan dan juga nanti ada wisata olahraga. Jadi sinkronlah semuanya di Bali, bukan hanya mencetuskan budaya," jelasnya.
Politisi asal Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem itu berharap, wisata kesehatan di Bali setidaknya bisa dimulai pada 2022 mendatang.
Pada tahun ini, Pemerintah masih berfokus untuk mengatasi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan di 2021 mendatang diperkirakan baru akan ada penyesuaian.
"Nah nanti di 2022 (atau) 2023 bisa sudah memulai itu, sehingga kita dari awal sudah mencetuskan ini," paparnya.
Baca juga: Sambangi Bold Riders NTB, FRC Bali Tempuh Rute 1.500 Kilometer
Baca juga: Irjen Pol Fadil Imran Resmi Dilantik Kapolri sebagai Kapolda Metro Hari Ini, Termasuk Kapolda Bali
Baca juga: Penyidik Polda Metro Bakal Umumkan Forensik Wajah Pemeran Video Syur Mirip Gisel, Ungkap Ini
Diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com (Kompas Gramedia Group) delegasi Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir melakukan penjajakan kerja sama dengan pemerintah Jepang dan kalangan bisnisnya di bidang kesehatan dengan fokus teknologi baru, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan partisipasi Jepang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan.
Sektor lain yang dijajaki adalah peluang kerja sama untuk pembangunan perumahan milennial, pembangunan industri EV Battery, dan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur nasional.
Baca juga: BREAKING NEWS - Hari Ini Sertijab Kapolda Bali Berlangsung di Mabes Polri
Baca juga: Viral Penurunan Baliho Habib Rizieq Oleh Pria Berbaju Loreng, Mayjen TNI Dudung: Itu Perintah Saya
“Jepang sudah dikenal sebagai negara yang maju di bidang kesehatan. Sebagai contoh, saya terkesan dengan test Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang di airport. Tesnya cukup dengan saliva dan tidak melalui nasal," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/11/2020).
Hasil tesnya pun dapat diketahui dalam waktu kurang dari satu jam dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.
"Saya ingin teknologi ini dipergunakan di airport-airport di bawah manajemen AP1 dan AP2. Bayangkan dampaknya untuk percepatan pemulihan ekonomi kita,” sebut dia.
Dalam kunjungannya tersebut, Erick juga menengok teknologi PCR test yang dibuat oleh Kawasaki Heavy Industries untuk testing cepat dan pelacakan bagi pasien Covid-19 dengan menggunakan teknologi robotik.
Pihaknya juga bertemu dengan Mitsui Healthcare, perusahaan kesehatan ternama di Jepang yang telah investasi di rumah sakit di Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Menurut Erick, Bali memiliki potensi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan. Hal itu bakal membuka peluang investasi di bidang kesehatan, khususnya untuk pembangunan fasilitas kesehatan kelas dunia.
“Kami melihat potensi wisata kesehatan dan kebugaran bagi wisatawan sangat besar, dan Bali, khususnya wilayah seperti Sanur telah menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan lansia, dengan positioning yang berbeda dari wilayah lainnya," ujar dia.
Erick pun secara maraton mengadakan pertemuan dengan perwakilan pemerintah dan kalangan bisnis Jepang.
Di bidang pembiayaan infrastruktur, Erick melakukan beberapa pertemuan dengan sejumlah lembaga keuangan di Jepang, untuk membahas berbagai potensi investasi langsung Jepang di BUMN dalam pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara.
Sementara, di bidang perumahan, dirinya bertemu dengan IIDA Group Holding dan Daiwa House dalam menjajaki kerja sama untuk mendukung program pembangunan hunian untuk milenial yang terintegrasi dengan transportasi massal.
Hunian ini akan ramah lingkungan dan dilengkapi dengan teknologi dengan biaya yang efisien. (*)
Link berita Kompas https://amp.kompas.com/money/read/2020/11/07/203500326/sambangi-jepang-erick-thohir-jajaki-kerja-sama-kek-kesehatan