Kapolda Bali Dimutasi

Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Resmi Dilantik: Saya Akan Teruskan Berantas Premanisme

Irjen Putu Jayan pun menegaskan akan melanjutkan pemberantasan premanisme dan ormas meresahkan di Bali, seperti yang dilakukan Kapolda Bali sebelumnya

Dok. Humas Polri/Humas Polda Bali
Pelantikan Irjen Putu Jayan Danu Putra Widyaiswara Utama (kiri) sebagai Kapolda Bali di Rupatama Polri, Jakarta Selatan, pada Jumat (20/11/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra telah resmi dilantik menjadi Kapolda Bali di Markas Besar Kepolisian RI pada Jumat (20/11/2020).

Irjen Putu Jayan pun menegaskan akan melanjutkan pemberantasan premanisme dan ormas meresahkan di Bali, seperti yang dilakukan Kapolda Bali sebelumnya Irjen Petrus Reinhard Golose.

"Terkait premanisme dan ormas tetap kebijakan yang lama sudah dijalankan dengan baik, kita akan teruskan itu," tegas Putu Jayan kepada Tribun Bali usai pelantikan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat kemarin.

Putu Jayan dilantik oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menggantikan Petrus Golose, yang telah empat tahun menjadi Kapolda Bali.

Golose sendiri ditarik ke Mabes Polri sebagai Perwira Tinggi (Pati) Bareskrim Polri.

Baca juga: Ini Pesan Kapolri Terhadap Kapolda Bali yang Baru Pengganti Irjen Petrus Reinhard Golose

Baca juga: Baru Dilantik, Kapolda Bali yang Baru Dapat Titah Ini dari Kapolri

Prosesi serah terima jabatan dilaksanakan secara tertutup dengan mematuhi sejumlah protokol kesehatan.

Adapun rotasi jabatan itu berdasarkan surat Telegram Rahasia (TR) nomor ST/3222/XI/KEP./2020 per tanggal 16 November 2020.

Putu Jayan mengaku senang dapat mengemban jabatan baru menggantikan Petrus Golose.

Menurutnya, dia akan meneruskan kebijakan dan program yang telah dilaksanakan dengan baik oleh Golose.

Petrus Golose yang menjadi Kapolda Bali sejak Desember 2016 berhasil membuat tiarap ormas-ormas meresahkan dan memberantas aksi premanisme di Bali. Begitu juga peredaran narkoba.

Masyarakat Bali pun berharap Putu Jayan yang menggantikan posisi Petrus Golose bisa melakukan hal yang sama.

Warga Bali saat ini sudah merasa aman dan nyaman dengan tidak adanya ormas-ormas meresahkan.

Putu Jayan yang sebelumnya menjabat sebagai Widyasiswara Utama Sespim Lemabaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri itu menyatakan dirinya juga akan melaksanakan program yang pernah dilakukan oleh Golose dalam memberantas premanisme.

Dia mengatakan program pemberantasan aksi premanisme yang dilakukan oleh Golose sebagai penjabat sebelumnya telah baik.

Ketegasan dan penindakan saat memberantas aksi premanisme disukai masyarakat Bali.

"Hal-hal yang menjadi hal baik yang dilaksanakan Bapak Kapolda (Irjen Petrus Golose, red) itu akan kita teruskan. Karena penilaian dari masyarakat itu bagus untuk diteruskan untuk keamanan di lingkungan Bali," tegasnya.

Baca juga: Terima Kasih Jenderal Golose, Kapolda Bali Terlama, Tertibkan Premanisme dan Narkoba

Irjen Pol Petrus Reinhard Golose.
Irjen Pol Petrus Reinhard Golose. (TRIBUN BALI/RATU AYU ASTRI DESIANI)

Selain masalah premanisme dan ormas, dirinya juga akan memberikan atensi pada penyebaran Covid-19.

Apalagi nanti akan dilaksanakan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020.

"Yang menjadi atensi untuk kita laksanakan adalah penerapan protokol kesehatan, serta pengamanan Pilkada juga," kata lulusan Akabri tahun 1989 ini.

Di sisi lain, Putu Jayan juga mengaku bangga menjadi putra Bali ketiga yang menjabat sebagai Kapolda Bali.

Ia mengaku bangga terpilih memimpin daerah yang menjadi asal-usulnya.

Sebelumnya, putra Bali yang pernah menjabat sebagai Kapolda Bali adalah Brigjen I Wayan Ardjana (2000-2001) dan Komjen Made Mangku Pastika (2003-2005).

"Perasaan senang dan bangga kita bisa memimpin di daerah di Bali," pungkas Putu Jayan, yang lahir di Jakarta, 20 November 1967, dan baru kali ini bertugas di Bali.

Sebelumnya Putu Jayan memulai dinas sebagai Pama Polresta Bekasi Polda Metro Jaya (1990). Selanjutnya menjabat Kanit Sabhara Polsek Bekasi (1991), Kanit Intelkam Polsek Bekasi (1992), Kapolsek Koja Polres Metro Jakut Polda Metro Jaya (1996), Kasat Reksrim Polres Metro Jaktim Polda Metro Jaya (2001), dan Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2002).

Setelah mengikuti Sespim (2003), jabatan yang pernah diemban antara lain Kapolres Kediri Kota, Polda Jatim (2007), Kapolres Blitar Polda Jatim (2008), Kabag Pangkat Robinkar SSDM Polri (2009), Kabagdalpres RoSDM Polda Riau (2010), Karo SDM Polda Riau (2011), Karo SDM Polda Kaltim (2013), Kabag Renmin SSDM Polri (2014), Kabagren Rojianstra SSDM Polri (2015), Pati SSDM Polri (Karo Umum Setmilpres RI) (2015), dan Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat (2019).

Lantik 8 Kapolda

Selain Kapolda Bali, serah terima jabatan juga dilakukan di sejumlah kursi pimpiman perwira tinggi internal Korps Bhayangkara. Total ada delapan Kapolda baru yang dilantik oleh Kapolri Idham Aziz.

Termasuk pelantikan Kapolda Metro Jaya. Irjen Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Nana Sudjana.

Irjen Nana Sudjana diganti karena dianggap tidak menjalankan perintah untuk menegakkan protokol kesehatan (prokes) terkait upacara pernikahan putri seorang tokoh masyarakat di Jakarta.

Sementara Irjen Refdi Andri yang sebelumnya menjabat sebagai Koorsahli Kapolri diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolda Maluku. Ia menggantikan Irjen Baharudin Djafar yang dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.

Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Nico Afinta diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolda Jawa Timur (Jatim).

Adapun Kapolda Maluku Utara Irjen Rikwanto diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolda Kalsel.

Sementara Kapolda Maluku kini diisi Irjen Risyapudin Nursin Kakorbinmas, yang sebelumnya bertugas sebagai Baharkam Polri.

Kapolda Jambi, Irjen Firman Shantyabudi, dimutasi dalam jabatan baru Aslog Kapolri. Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. 1 Sespim Lemdiklat Polri, Irjen Albertus Rachmad Wibowo, diangkat sebagai Kapolda Jambi.

Secara garis besar, Kapolri Idham Aziz meminta para kapolda yang baru dilantik agar mempersiapkan pengamanan Pilkada Serentak, netralitas personel, terkait dengan gelaran Pilkada 9 Desember yang akan dating. Kapolri menekankan, seluruh personel untuk bersikap netral.

Di samping itu, mempersiapkan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Lalu yang lebih prioritas bagaimana Polri mendukung pemerintah dalam rangka penanggulangan penyebaran penularan Covid-19.

"Pastikan netralitas baik secara organisasi maupun individu. Berikan jaminan bahwa penyelenggaraan tahapan Pilkada sesuai dengan protokol kesehatan dan berjalan aman," tegas mantan Kabareskrim Polri itu.

Kapolri menekankan, pandemi Covid-19 hingga saat ini belum menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data, warga Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 483.518 orang dan sebanyak 15.600 orang dinyatakan meninggal dunia.

"Negara juga mengalami resesi ekonomi nasional, pertumbuhannya minus selama tiga kuartal berturut-turut. Oleh karena itu, pemerintah berharap banyak kepada TNI dan Polri, sehingga mari kita laksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya," pesan Idham. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved