Soal Pernyataan Bubarkan FPI, Rocky Gerung Sebut Pangdam Jaya Terbawa Emosi

Rocky Gerung menyebut Pangdam Jaya terbawa emosi saat melontarkan pernyataan bubarkan FPI

Editor: Irma Budiarti
Rocky Gerung. 

TRIBUN-BALI.COM - Rocky Gerung menyebut Pangdam Jaya terbawa emosi saat melontarkan pernyataan bubarkan FPI.

Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi perseteruan antara Habib Rizieq Shihab dengan TNI.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan jajarannya untuk mencopot baliho Habib Rizieq Shihab.

Bahkan Dudung Abdurachman juga mengusulkan agar FPI dibubarkan.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentunkan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Baca juga: Tanggapan FPI Hingga Pengamat Soal Pencopotan Baliho Rizieq Shihab Atas Perintah Pangdam Jaya

Baca juga: Soal Pencopotan Baliho Rizieq Shihab, FPI Menduga Presiden yang Beri Perintah ke TNI

Setelah itu, Dudung Abdurachman kemudian mengusulkan agar FPI dibubarkan.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari.

Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri.

Ingat saya katakan, itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," katanya.

Soal pernyataan Pangdam Jaya, Rocky Gerung berpendapat Dudung Abdurachman dan Habib Rizieq Shihab sama-sama sedang emosi.

"Itu yang saya sesalkan, Pangdam Jaya terbawa emosi tuh, Habib Rizieq juga sering emosional asal ngomong aja.

Mungkin karena watak pergaulan kultur Petamburan Tanah Abang begitu tata bahasanya," kata Rocky Gerung dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtubenya.

Rocky Gerung mengira mungkin Dudung Abdurachman juga berasal dari lingkungan serupa.

"Tapi Pangdam Jaya juga mungkin punya lingkungan yang sama.

Ingin mengucapkan kalimat yang tegas dan membuat publik tercengang," kata Rocky Gerung.

Baca juga: Terungkap Masa Berlaku SKT FPI Habis Sejak 20 Juni 2019, Kemendagri Sebut Statusnya Tidak Diakui

Baca juga: Begini Respons FPI terkait Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Perintahkan Penurunan Baliho Habib Rizieq

Meski begitu, menurut Rocky Gerung, gaya bicara seperti itu tidak menyelesaikan masalah yang ada saat ini.

"Tapi dua-duanya tidak menyelesaikan soal tetap ada konflik kekuasaan.

Orang tetap anggap Habib Rizieq oposisi Jokowi, jadi itu yang terbenam di dalam pikiran publik, " kata Rocky Gerung.

Sebab itu, menurut Rocky Gerung, seharusnya sebagai pengamat tidak masuk ke ranah tersebut.

"Karena itu jangan masuk dalam peselisihan itu, seharusnya kita menghindar dari perselisahan itu sebagai pengamat, militer, atau petugas ketertiban," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan sebaiknya tidak menertibkan politik dengan kekuatan ekstra seperti TNI.

"Jangan menertibkan politik dengan kekuatan ekstra sipil, itu sebetulnya intinya, " kata Rocky Gerung.

Nantinya, menurut Rocky Gerung, akan ada jalan keluar untuk menyelesaikan perseteruan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dengan Habib Rizieq Shihab.

"Nanti mendapat cara untuk sama-sama Habib Rizieq bisa mengendurkan urat sarafnya, demikian juga Pangdam," kata Rocky Gerung.

Saat ini, menurut Rocky Gerung, baik Pangdam Jaya maupun Habib Rizieq Shihab sedang saling unjuk kekuatan.

Baca juga: 4 Pernyataan Keras Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung, Ancam Bubarkan FPI dan Sindir Habib Rizieq Shihab

Baca juga: Sosok Pangdam Jaya Dudung Abdurachman yang Usul FPI Dibubarkan, Masa Lalu Dan Sumpah Jadi TNI

"Cuma persoalan show off dua-duanya, Habib Rizieq show off sebagai warga sipil, Pangdam juga show off karena merasa bertanggung jawa pada keamanan Jakarta,

Jadi dua kekuatan dipertandingkan dan publik akhirnya menghubungkan dengan kepentingan istana, sialnya begitu oposisi yang terbentuknya sekarang," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai saat ini Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Habib Rizieq Shihab sama-sama sedang emosi.

Nanti, setelah emosinya mereda, kata Rocky Gerung, persoalan TNI vs FPI ini juga akan berakhir.

"Ini emosi jiwa sebetulnya, istilah gua, semuanya saling kirim sinyal, tentu Pangdam kirim sinyal pada istana, Habib Rizieq kirim sinyal ke masyarakat sipil.

Sehingga komposisi hari ini adalah skornya sebetulanya ya satu sama antara istana dan Habib Rizieq, " kata Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, dari ketegangan TNI dengan FPI ini, yang dipusingkan adalah Jokowi.

Rocky Gerung berujar Jokowi harus menentukan persoalan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab ini masuk ranah politik atau kriminalitas.

Baca juga: Personel TNI Nyaris Bentrok Dengan FPI Saat Copoti Baliho Rizieq Shihab di Petamburan

Baca juga: Ini Kata FPI Soal Kemungkinan Baliho Rizieq Shihab Dipasang Kembali

"Saya ikuti komentar dari pakar pengamat militer dan FPI, saling kirim kalimat diplomatis, yang terganggu Presiden Jokowi.

Karena mesti putuskan ini peristiwa politik atau kriminal yang mengganggu ketertiban, apakah tindakan Pangdam dibenarkan secara Undang-Undang.

Ini semua akan jadi nada tinggi perdebatan politik seminggu ini," kata Rocky Gerung.

(Tribunnews/Sanjaya Ardhi)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pangdam Usul FPI Dibubarkan, Rocky Gerung Bandingkan Gaya Bicara Habib Rizieq : Kultur Petamburan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved