Hujan Es Landa Sejumlah Wilayah di Bali dan Lombok, BMKG Sebut Terkait Awan Kumulonimbus

Sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat dan Bali dilanda hujan es, Minggu (22/11/2020). BMKG Sebut Terkait Awan Kumulonimbus.

Editor: Widyartha Suryawan
Dok. Istimewa
Butiran es sebesar biji kopi jatuh bersama hujan di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Senin (9/11/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat dan Bali dilanda hujan es, Minggu (22/11/2020).

Setidaknya ada tiga desa di Lombok Timur, yakni Desa Kota Raja, Desa Prian, dan Pringga Jurang  yang dilanda hujan es.

Fenomena hujan es di wilayah NTB itu juga disertai angin puting beliung.

Akibatnya, puluhan rumah rusak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat I Gusti Bagus Sugihartha mengatakan, kejadian ini mengakibatkan puluhan rumah warga rusak.

Baca juga: Pagi Habis Mandi Sudah Berkeringat Lagi, Ini Penjelasan BMKG Soal Cuaca Panas Beberapa Hari Terakhir

"13 rumah rusak di Desa Kotaraja, satu rumah rusak di Desa Prian, dan 17 rumah rusak di Desa Pringga Jurang," kata Bagus dalam keterangan tertulis, Senin (23/11/2020).

Sedangkan hujan es yang melanda Bali terjadi dua kali di Bali dalam sepekan terakhir.

Pertama, hujan es terjadi di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis (19/11/2020).

Kemudian hujan es kedua dilaporkan terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu (22/11/2020).

Bagaimana penjelasan tentang fenomena hujan es tersebut?
Prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan fenomena ini.

Menurutnya, hujan es di Indonesia lumrah terjadi.

"Hujan es pada dasarnya untuk wilayah Indonesia secara umum bukan sesuatu yang luar biasa, hal tersebut lumrah terjadi," katanya saat dihubungi, Senin (23/11/2020) pagi.

Ia menjelaskan hujan es ini disebabkan oleh adanya awan kumulonimbus.

Baca juga: Cuaca di Bali Terasa Sangat Panas & Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir, Ini Penjelasan BMKG Denpasar

Awan yang menjulang tinggi ini memiliki kandungan es di dalamnya sehingga saat hujan turun, butiran es akan ikut jatuh.  

"Kalau misalkan es yang jatuh dari awan dan tak mencair semua, itu yang menyebabkan adanya hujan es, ini berupa kristal sebesar kelereng," kata dia.

Namun, pada umumnya, es ini kebanyakan sudah mencair karena wilayah Indonesia yang hangat.

Awan jenis ini terbentuk saat musim peralihan dan musim penghujan.

Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan di Bali? Ini Penjelasan BBMKG III Denpasar

"Untuk wilayah kita karena cenderung hangat suhunya, jadi ukuran kristalnya kecil-kecil, dan tak perlu dikhawatirkan," katanya.

Yang perlu diwaspadai adalah potensi kilat, petir, dan angin kencang berdurasi singkat.

(Kompas.com/Imam Rosidin/Idham Khalid)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hujan Es Landa Lombok dan Bali di Hari yang Sama, BMKG: Tak Perlu Khawatir"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved