Sidang Kasus Dugaan Prostitusi Online Artis VS, Bermula dari Foto si Artis yang Dijadikan Status WA

- Sidang kasus dugaan prostitusi online yang melibatkan artis Vernita Syabila di Lampung mulai digelar di Pengadilan Negeri Tanjungkarang. 

Editor: Ady Sucipto
Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad
Sidang secara virtual. Begini Kronologi Prostitusi Online Artis Vernita Syabila di Bandar Lampung 

TRIBUN-BALI.COM, BANDAR LAMPUNG -- Sidang kasus dugaan prostitusi online yang melibatkan artis Vernita Syabila di Lampung mulai digelar di Pengadilan Negeri Tanjungkarang. 

Sidang tersebut digelar pada Selasa (24/11/2020)

Dalam sidang dakwaan itu, Jaksa Penuntut Umum atau JPU membeberkan peran-peran Vernita Syabila dalam kasus tersebut. 

Vernita yang menjadi saksi korban Vernita Syabila menerima "Job" yang ditawarkan saksi Maila Kaesa melalui terdakwa.

Job tersebut ditawarkan saksi Maila setelah melihat foto yang dijadikan status WhatsApp oleh terdakwa Baban, pada hari Sabtu (25/7/2020).

Kemudian saksi Maila menanyakan kepada terdakwa mengenai foto yang dijadikan status WhatsApp tersebut.

BS, bos muncikari kasus prostitusi online yang melibatkan artis FTV Vernita Syabila, digelandang ke Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (14/8/2020)
BS, bos muncikari kasus prostitusi online yang melibatkan artis FTV Vernita Syabila, digelandang ke Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (14/8/2020) (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)

"Saksi Maila menjawab berapa, dijawab terdakwa dua puluh juta rupiah dan terdakwa mengirim foto Vernita Syabilla dengan tujuan untuk jasa sex (persetubuhan) ke saksi Maila Kaesa," ujar JPU Yetti Munira, dalam persidangan di PN Tanjungkarang, Selasa (24/11/2020).

Dari percakapan antara terdakwa dan saksi Maila Kaisa, saksi korban Vernita mengiyakan tawaran job untuk terbang ke Lampung.

"Selanjutnya terdakwa menanyakan langsung ke saksi Vernita Syabila dengan isi Chat “Neng bisa ke lampung enggak” dan Dijawab saksi Vernita”Bisa kak”," kata Yetti.

Didakwa Langgar TPPO

Dalam sidang yang digelar virtual, Baban Supandi alias Baim (36) warga Bekasi, Jawa Barat didakwa melanggar pasal tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Dakwaan tersebut dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yetti Munira dalam sidang perdana, Selasa (24/11/2020).

"Perbuatan tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) UU RI Nomor : 21 tahun 2007 jo Pasal 10 UU RI Nomor : 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan tindak pidana Perdagangan Orang," kata Yetti.

Ditanya majelis hakim mengenai dakwaan tersebut, terdakwa Baban menjawab tidak keberatan.

"Tidak ada (keberatan)," jawab Baban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved