Penanganan Covid
Kemenparekraf Targetkan 1.000 Pelaku Parekraf di Bali Telah Tersertifikasi CHSE
Kemenparekraf menargetkan setidaknya 1.000 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali tersertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Pihaknya mendorong para pelaku usaha yang telah menerapkan protokol kesehatan, juga melakukan sertifikasi CHSE, karena hal ini yang dapat memberikan rasa aman dan percaya tiap wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Sementara Produser Seni Pertunjukan dan Aktris, Happy Salma, mengatakan dalam menerapkan protokol kesehatan, ia mengaku belajar banyak dari masyarakat Bali.
Karena menurutnya, masyarakat Bali memiliki kesadaran yang luar biasa secara psikologis.
Masyarakat dan pemerintah benar-benar bersatu untuk membuat wisatawan merasa aman dan tenang.
“Spirit ini yang saya gunakan ketika membuat kegiatan seni pertunjukkan, saya harus mampu membangun psikologis yang aman dulu dan secara spiritual orang Bali itu yakin dan tidak putus asa dalam menghadapi pandemi. Serta, masyarakat Bali memiliki nurani yang menyadari mereka bahwa Covid-19 itu nyata. Sehingga, masyarakat Bali sadar untuk menjaga kesehatannya,” ujar Happy Salma.
Ketua Umum APMI, Anas Syahrul Alimi, mengucapkan terima kasih atas dorongan, bantuan, serta konsistensi yang dilakukan oleh Kemenparekraf, dalam membantu menghidupkan kembali industri ekonomi kreatif yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.
“Saya harap kolaborasi ini dapat terus berjalan, karena dalam situasi pandemi yang diperlukan adalah kolaborasi bukan kompetisi,” imbuh Anas.(*).
Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribuners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga jarak).