Presiden Iran Hassan Rouhani Tuding Israel yang Bunuh Ilmuwan Nuklir Terkemuka Mohsen Fakhrizadeh

Presiden Iran Hassan Rouhani tuding Israel sebagai pembunuh ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh.

Editor: Wema Satya Dinata
AFP / TIMOTHY A CLARY via KOMPAS.COM
Presiden Iran Hassan Rouhani 

TRIBUN-BALI.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani tuding Israel sebagai pembunuh salah satu ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh.

Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (28/11/2020) melontarkan tudingan bahwa Israel adalah pembunuh ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh, yang dituduh oleh negara Barat sebagai otak dibalik proyek bom nuklir rahasia, demikian menurut laporan stasiun televisi publik Iran.

"Sekali lagi, tangan-tangan jahat arogansi global telah ternoda dengan darah (yang dilakukan) pembunuh bayaran rezim pendudukan Zionis," kata Presiden Rouhani,  yang menggunakan istilah  itu untuk merujuk pada Israel, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh televisi publik.

"Pembunuhan martir Fakhrizadeh menunjukkan keputusasaan musuh-musuh kami serta dalamnya kebencian mereka [...] Kematiannya sebagai martir tidak akan memperlambat pencapaian kami," kata Rouhani.

Baca juga: Kisah Pedagang Kelontong Kaget Saat Ditagih Pembayaran Listrik Rp 44 Juta, Biasanya Cuma Rp 200 Ribu

Baca juga: Kabel Listrik & Telepon di Sebuah Gang Permukiman di Sidakarya Denpasar Terbakar, Warga Sempat Panik

Baca juga: Alur Pangkat & Penggajian PNS Akan Berubah: Gaji Ditentukan dari Beban Kerja,Tanggung Jawab & Risiko

Para pemuka agama dan pemimpin militer Iran berjanji akan melakukan aksi pembalasan atas pembunuhan Fakhrizadeh, Jumat (27/11/2020), yang oleh media Iran, ia disebut meninggal dunia di rumah sakit setelah ditembak ketika berada di dalam mobil, dekat Ibu Kota Teheran.

Pembunuhan Fakhrizadeh dapat menyulut konfrontasi antara Iran dengan lawan-lawannya di akhir masa jabatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, juga menambah rumit upaya yang harus dilakukan oleh Presiden Terpilih Joe Biden untuk menurunkan ketegangan dalam hubungan Iran-AS.

Reaksi Hizbullah Lebanon terkait Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Fakhrizadeh

Sementara itu Hizbullah Lebanon langsung bereaksi terhadap pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh.

Wakil pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon Sheikh Naim Qassem mengatakan respons atas pembunuhan ilmuwan Mohsen Fakhri Zadeh ada di tangan Iran.

"Kami mengutuk serangan keji ini dan melihat bahwa tanggapan atas kejahatan ini ada di tangan mereka yang berkepentingan di Iran," kata Sheikh Naim Qassem dalam wawancara dengan televisi Al Manar.

Dia mengatakan Fakhri Zadeh dibunuh oleh "mereka yang disponsori oleh Amerika dan Israel".

Sheikh Naim Qassem juga mengatakan pembunuhan itu adalah bagian dari perang di Iran dan kawasan itu.

Iran menuding Israel sebagai pelaku serangan setelah ilmuwan nuklir tersebut tewas dalam penyergapan di dekat ibu kota Iran, Teheran, pada Jumat (27/11/2020). Israel menolak berkomentar.

Awal November, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan sekutu Iran di wilayah tersebut harus dalam kesiapan tinggi jika terjadi "kebodohan Amerika atau Israel" selama sisa masa jabatan Presiden AS Donald Trump.

Ketika ditanya apakah Israel kemungkinan akan menyerang Lebanon selama masa itu, Qassem mengatakan dia tidak yakin namun tetapi jika serangan terjadi, Hizbullah "sepenuhnya siap" untuk melakukan konfrontasi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved