Stunting di Kabupaten Gianyar Terus Menurun, Dari Hampir 50 Persen Jadi 6,42 Persen
Upaya Kabupaten Gianyar dalam membentuk generasi muda unggul kemungkinan besar akan bisa terwujud di masa mendatang
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Upaya Kabupaten Gianyar dalam membentuk generasi muda unggul kemungkinan besar akan bisa terwujud di masa mendatang.
Hal tersebut bisa terjadi lantaran Pemkab Gianyar sejak 2018 lalu, memberikan perhatian khusus pada stunting atau kondisi tubuh kerdil dengan daya otak lemah.
Bahkan saat ini, ketika kabupaten/kota lainnya di Bali, angka stuntingnya masih berada di atas 20 persen jumlah penduduknya.
Gianyar kini sudah diangka 6,42 persen, bahkan rendahnya angka ini mendudukkan Gianyar sebagai daerah ketiga nasional yang berhasil mengatasi masalah stunting.
Baca juga: Termasuk Menurunkan Stres, Ini 4 Manfaat Diet Rendah Karbohidrat Bagi Kesehatan Mental
Baca juga: Link Live Streaming Mike Tyson vs Roy Jones Jr
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok NTT Meletus Pagi Tadi, Penjelasan PVMBG hingga Kepercayaan Warga tentang Erupsi
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu (29/11/2020), di tahun 2013 lalu, kasus stunting di Kabupaten Gianyar sangat memprihatinkan, yakni sebesar 40,99 persen.
Namun sejak 2018 lalu, angka ini mengalami penurunan signifikan menjadi 12,1 persen dan data terakhir 2019 sudah di angka 6,42 persen.
Ketua TP PKK Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra bersyukur upaya keras yang dilakukannya dalam memperbaiki permasalahan stunting telah membuahkan hasil.
Kata dia, ada berbagai hal yang dilakukan selama ini.
Di antaranya, memastikan enam paket layanan dasar yang ada di desa berjalan maksimal.
Seperti, Kartu Identitas Anak (KIA), Konseling Gizi, Sanitasi dan Air Bersih, Jaminan Sosial, PAUD, Pemberian Makanan Tambahan Bagi Bayi, Balita dan Ibu Hamil.
"Dengan berjalannya 6 paket ini diharapkan Gianyar nantinya bisa terbebas dari stunting," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kader posyandu juga memiliki peran besar dalam menyukseskan program pemerintah dalam menanggulangi stunting.
Ia mengungkapkan, selama ini ada sebanyak 2.830 orang kader posyandu yang tergabung dalam 565 kelompok.
Dimana para kader ini telah dilatih.
"Kami memiliki kelompok posyandu sebanyak 565 kelompok dengan jumlah kader 2.830 kader dan semua kader telah dilatih dengan sistem 7 meja yang masing-masing memiliki perannya," ungkapnya.