Duka dan Kematian Maradona Berbuntut Skandal, Dokter Pribadinya Diperiksa Dugaan Pembunuhan

Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia di rumahnya, San Andres, Buenos Aires, Rabu (25/11/2020).

Editor: Kambali
AFP/GLYN KIRK
Legenda Argentina, Diego Maradona, hadir pada kemenangan 4-1 Tottenham atas Liverpool di Stadion Wembley, 22 Oktober 2017. Diego Maradona meninggal dunia, Rabu 25 November 2020 

TRIBUN-BALI.COM - Kematian Diego Maradona justru berbuntut skandal yang semakin panjang dan membuat dokter pribadinya diperiksa karena dugaan pembunuhan.

Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia di rumahnya, San Andres, Buenos Aires, Rabu (25/11/2020).

Maradona disebutkan meninggal dunia karena serangan jantung.

Namun, kematian Maradona rupanya malah berbuntut skandal panjang yang tak kunjung usai.

Sebelumnya, suster yang merawat Maradona secara pribadi, Dahiana Gisela, sempat diperiksa.

Baca juga: Setelah Diego Maradona Meninggal, Dokter Pribadinya Digrebek atas Dugaan Pembunuhan Tak Disengaja

Hal itu dikarenakan Gisela mengaku diminta untuk membuat laporan palsu terkait kematian Maradona.

Laporan palsu itu adalah permintaan dari sebuah perusahaan medis bernama Medidom.

Dua pegawai Medidom, Susana Cosachov (psikiater) dan Carlos Diaz (psikolog), juga ditugaskan untuk mengurus Maradona.

Belum usai dengan skandal laporan palsu tersebut, kini kematian Maradona menyeret satu nama lagi untuk diperiksa.

Dia adalah dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque.

Baca juga: Polisi Selidiki Dokter Pribadi Maradona yang Diduga Lakukan Pembunuhan tak Sengaja

Baca juga: 3 Petugas Pemakaman Ini Dipecat Usai Selfie dengan Jenazah Diego Maradona

Legenda Argentina, Diego Maradona, berada di tribune VIP dan menyapa penonton jelang laga grup D Piala Dunia 2018 antara timnas Argentina melawan timnas Islandia di Spartak Stadium, Moskow, pada Sabtu (16/6/2018).
Legenda Argentina, Diego Maradona, berada di tribune VIP dan menyapa penonton jelang laga grup D Piala Dunia 2018 antara timnas Argentina melawan timnas Islandia di Spartak Stadium, Moskow, pada Sabtu (16/6/2018). (HERKA YANIS P/TABLOID BOLA)

Dilansir BolaSport.com dari Marca, Luque disebut menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kematian Dewa Sepak Bola Argentina itu.

Bahkan, jaksa dan hakim dari pengadilan di San Isidro, Buenos Aires, memerintahkan agar rumah Luque digeledah oleh 30 polisi di setiap lokasi yang sudah ditentukan.

Luque dituduh dengan tuduhan 'pembunuhan tak sengaja' lewat kelalaian medis yang dilakukannya.

Pasalnya, kepulangan Maradona usai menjalani operasi hematoma subdural pada awal November lalu tidak memiliki izin yang legal.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Maradona sempat menjalani operasi otak pada awal November.

Baca juga: Nekat Berselfie dengan Jenazah Diego Maradona, 3 Petugas Pemakaman Dipecat Sampai Diancam Dibunuh

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved