Pengajaran Nilai-nilai Pancasila Harus Menjawab Tantangan Zaman Begini Kata Eva K Sundari dan BPIP

Sesuai dengan misi InSari maka pengajaran nilai-nilai Pancasila harus menjawab tantangan jaman yaitu perlunya membentuk warga yang cerdas

Editor: Kambali
BIRO PERS/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama anggota Kabinet Kerja menggunakan pakaian adat usai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6/2017). 

"Semoga ada lagi program seperti ini untuk Paud Kediri," katanya.

Baca juga: Nikita Mirzani Ingatkan Puan Maharani soal Isi Pancasila, Singgung Matikan Mic Rapat UU Cipta Kerja

Selain pelatihan daring untuk bunda Paud di Kediri, InSari juga akan melakukan pelatihan yang sama untuk para bunda Paud di Trenggalek dan Tulungagung (1/12/2020), untuk Kab dan Kota Blitar (2/12/2020), Magetan dan Tulungagung (5/12/2020), dan Malang Raya (7/12/2020).

Organisasi InSari yang berfokus pada program Nation and Character Building berharap upaya kultural pembumian Pancasila di dunia pendidikan tingkat PAUD bisa dilanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pendidikan Karakter Modal Awal Tanamkan Nilai Pancasila 

Sementara itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) melalui Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi menyelenggarakan Diskusi dengan tema 'Aktualisasi Nilai Pancasila di Lingkungan ASN Tenaga Pendidik Sebagai Teladan Dalam Bermasyarakat' pada Senin (23/11/2020).

Diskusi dengan peserta 100 ASN Tenaga Pendidik Ambon dihadiri oleh Rektor Universitas Pattimura, Martinus J. Sapteno yang menjelaskan bahwa  tenaga pendidik harus mempunyai pemahaman yang utuh tentang nilai-nilai Pancasila

"Jadi para guru harus mempunyai pemahaman yang utuh sehingga baru mentransformasikan kepada anak didiknya," ujar Martinus, dalam keterangannya, Senin (23/11/2020).

Selain itu, Martinus juga menjelaskan bahwa dalam implementasi nilai Pancasila terlebih dahulu harus jujur kepada diri sendiri. 

"Kita harus jujur kepada diri sendiri dulu, karena jika tidak maka implementasi akan jauh dari itu. Selain itu, Kita harus cepat mengambil langkah dalam melawan radikalisme," ujarnya.

Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, 148 Personel Korem 163/Wira Satya Naik Pangkat

Sementara itu. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengatakan tugas ASN adalah berperan dalam penanaman nilai-nilai Pancasila.

"Sebagai ASN atau abdi negara kita adalah pengawal, penjaga, dan benteng dalam penanaman nilai-nilai Pancasila. Harus menjadi teladan. Karakter seseorang ditentukan dari pendidikan yang diberikan," ujar Benny.

Selain itu Benny menjelaskan bahwa salah satu masalah yang dihadapi bangsa ini adalah rendahnya literasi.

"Problem kita sekarang ini adalah literasi kita rendah. Negara kita majemuk namun jika tidak kritis dalam menghadapi kekayaan dan keberagaman ini khususnya dalam penyebaran informasi maka hoax akan menghancurkan semuanya. Diera digitalisasi orang kehilangan kedalaman, literasi, dan percaya informasi bohong," kata Benny.

Baca juga: Sidak di Kelurahan Penatih Denpasar, Tak Pakai Masker Kena Sanksi Hafalkan Pancasila dan Push Up

Oleh karena itu, Benny mengatakan diperlukan pendidikan sejak dini termasuk pendidikan karakter. Dalam hal ini yang berperan penting adalah orang tua dan guru. 

"Sekarang ini interaksi dan komunikasi khususnya dalam proses pembelajaran dari  anak dan ibu  kurang karena tergantikan oleh kemajuan teknologi. Padahal dari komunikasi langsung ini ada pembentukan karakter. Oleh karena itu pendidikan karakter utama adalah dikeluarga khususnya orang tua dan kemudian disekolah," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved