Pemerintah Pusat Berupaya Pulihkan Ekonomi Bali Lewat Program Restorasi Terumbu Karang

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berupaya untuk memulihkan perekonomian Bali

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Kegiatan Survey Pengambilan Sampel Sedimen Menggunakan Grab Sampler 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berupaya untuk memulihkan perekonomian Bali yang terkena dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Upaya itu dilakukan melalui kerja sama dengan pusat penelitian bersama internasional untuk mendukung restorasi terumbu karang atau Indonesia Coral Reef Garden (ICRG).

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Safri Burhanuddin mengatakan, program ini melibatkan lebih dari 10 ribu tenaga kerja untuk menciptakan lingkungan laut agar ikan bisa berenang bebas melalui terumbu karang yang selaras dengan pemandangan bawah laut yang jernih.

“Kolaborasi ini bermakna dan simbolis. PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)-ICRG adalah ikon restorasi karang terbesar di Indonesia. Kami akan menarik sekitar 11.000 pekerja dan akan menghasilkan pariwisata Bali”, kata Safri melalui keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: 196 Hotel & Restoran di Karangasem Dapat Hibah Pariwisata, Ada yang Dapat Cuma Rp 200 Ribu

Baca juga: Kecelakaan Tunggal Terjadi di Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Mobil Sedan Tabrak Pohon

Baca juga: BPBD Tabanan Dapat Anggaran Rp 1,9 Miliar, Ada 300 Titik Bencana yang Memerlukan Penanganan

Program ini diharapkan menjadi ambisi Indonesia untuk kembali menjadikan Bali sebagai objek wisata terbaik dan juga untuk memulihkan lingkungan alamnya.

Selain itu, program tersebut juga telah menarik perhatian pada kemajuan yang telah dicapai pemerintah untuk memperoleh kerjasama internasional dengan pemerintah Korea untuk menciptakan lebih banyak peluang dan ruang untuk pemulihan serta pembangunan ekonomi.

Kepala Bidang Pengelola Konservasi Perairan dan Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil Kemenko Marves, Andreas Albertino Hutahaean menambahkan, program PEN-ICRG merupakan kegiatan rehabilitasi terumbu karang yang mensinergikan unsur ilmiah dan sosial ekonomi dalam restorasi terumbu karang untuk konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan melalui edu-eco wisata.

“Program tersebut bertujuan untuk memulihkan ekosistem laut dan menghidupkan kembali wisata bahari di Provinsi Bali karena Bali sangat bergantung pada kegiatan pariwisata.

Oleh karena itu perlu diadakan survey batimetri untuk melihat topografi dasar laut agar kita bisa melihat dengan benar, lokasi transplantasi karang," tutur Andreas.

Sebagai pelaksana kegiatan penelitian dan survei, tim peneliti Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) turut mengikuti program ICRG. Korea-Indonesia MTCRC adalah lembaga penelitian internasional di bidang ilmu dan teknologi kelautan antara pemerintah Korea yang diwakilkan oleh Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) dan Indonesia yang diwakilkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memperkuat dan mempromosikan kerjasama praktis di bidang ini.

Co-Director MTCRC Korea, Hansan Park mengatakan, dalam kerjasama ini, MTCRC telah melakukan survei kelautan yang terdiri dari survei batimetri, data fisik oseanografi, studi dasar laut dan data kualitas air.

“Sains dan teknologi adalah elemen kunci pembangunan nasional. Kami sangat senang dapat berkontribusi bagi pembangunan Indonesia melalui kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi maritim Korea, kami menantikan kerjasama yang lebih banyak lagi kedepannya," kata dia.

Survei batimetri dilakukan untuk mengukur kedalaman perairan yang akan dijadikan lokasi restorasi terumbu karang dan lokasi penenggelaman kapal perang.

Survei dasar laut dilakukan untuk mengetahui topografi dan profil dasar laut.

Baca juga: 5 Zodiak Paling Mudah Tersinggung, Taurus Tidak Suka Diabaikan, Pisces Sangat Sensitif

Baca juga: Ketua BNPB: Tak Semua Masyarakat Mengerti Istilah Asing Dalam Penanganan Covid-19

Baca juga: Jokowi: Ada Peningkatan Sedikit Saja Saya akan Berikan Warning

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved