Perjuangan Siswa di Sekartaji Nusa Penida Terpaksa Belajar Daring di Kebun Warga agar Dapat Sinyal
Anak-anak di Nusa Penida masih mengalami kesulitan jaringan internet saat mengikuti proses pembelajaran secara daring.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Anak-anak di Nusa Penida masih mengalami kesulitan jaringan internet saat mengikuti proses pembelajaran secara daring.
Bahkan beberapa siswa asal Banjar Penyaban, Desa Sekartaji rela ke kebun/tegalan warga mencari sinyal internet untuk belajar daring.
Perbekel Desa Sekartaji, Nusa Penida Made Carma menjelaskan, sampai saat ini sinyal internet di Desa Sekartaji memang belum merata.
Sebagian wilayahnya masih blank spot, atau sama sekali belum terjangkau sinyal internet. Termasuk di wilayah Banjar Penyaban.
Baca juga: Update Covid-19 di Bali: Kasus Positif Bertambah 230 Orang, 125 Pasien Sembuh dan 5 Meninggal
Baca juga: Tabanan Berencana Usulkan 1.000 Formasi PPPK, Guru Kontrak dan Honorer Jadi Prioritas
Baca juga: Angkasa Pura I dan Kwarda Pramuka Bali Bagikan 3 Ribu Masker Gratis di Bandara Ngurah Rai
Siswa setempat yang rata-rata bersekolah di SD N 2 Tanglad,mengalami kesulitan internet saat belajar daring.
Sehingga mereka harus berjalan kaki ke kebun-kebun warga untuk mendapatkan sinyal internet.
Bahkan anak-anak itu berjalan kaki ke wilayah perbukitan, untuk mencari kebun warga yang berada di ketinggian.
Walau tidak terlampau jauh, namun hal ini tentu mengurangi kenyamanan siswa untuk belajar.
" Mereka harus ke kebun warga yang posisinya tinggi dan terbuka untuk mendapatkan sinyal.
Kondisi itu tidak menyurutkan niat anak-anak setempat untuk belajar daring," ungkap Carma, Kamis (3/12/2020).
Menurut Carma, siswa yang belajar di kebun warga tidak ada tempat yang memadai untuk belajar.
Biasanya mereka duduk di tempat peristirahatan milik petani setempat.
"Diganggu nyamuk dan binatang lainnya. Tempatnya sudah tidak bagus. Apalagi situasi sekarang sering hujan," sebutnya
Sebenarnya di Kantor Desa Sekartaji telah terjangkau sinyal internet cukup stabil.
Baca juga: Dimas Ramadhan Pilih Ngekos Dari Pada Tinggal di Andara, Raffi Ahmad: Biar Dia Mandiri
Baca juga: Terowongan Zaman Belanda Sepanjang 480 Meter Ditemukan di Areal Proyek Bendungan Tamblang
Baca juga: Sore ini, Ali Ngabalin Laporkan Dua Orang, Dirinya Merasa Difitnah Terkait Kasus Edhy Prabowo
Namun siswa di Banjar Penyaban harus berjalan sejauh 5 Kilometer jika ingin belajar daring di Kantor Desa.