Terowongan Zaman Belanda Sepanjang 480 Meter Ditemukan di Areal Proyek Bendungan Tamblang
Terowongan sepanjang 480 meter ditemukan di proyek pembangunan bendungan Tamblang. Terowongan tersebut diperkirakan dibuat saat zaman kolonial Belan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Terowongan sepanjang 480 meter ditemukan di proyek pembangunan bendungan Tamblang.
Terowongan tersebut diperkirakan dibuat saat zaman kolonial Belanda.
Saat ini, pihak pekerja masih melakukan koordinasi, apakah akan mempertahankan terowongan tersebut sebagai cagar budaya, atau dihancurkan untuk kepentingan pembangunan.
Tenaga Ahli Geologi Pembangunan Bendungan Tamblang, Heri Suwondo ditemui Kamis (3/12/2020) mengatakan, terowongan tersebut ditemukan tanpa sengaja oleh pihaknya pada Sabtu (21/11/2020).
Baca juga: Tabanan Berencana Usulkan 1.000 Formasi PPPK, Guru Kontrak dan Honorer Jadi Prioritas
Baca juga: Sore ini, Ali Ngabalin Laporkan Dua Orang, Dirinya Merasa Difitnah Terkait Kasus Edhy Prabowo
Baca juga: Cerita Pilu Sardjono, Dokter dari Pamekasan Meninggal Bergiliran dengan Istrinya di Hari yang Sama
Saat itu pihaknya melakukan penggalian sedalam 40 meter untuk membuat pondasi di area genangan waduk.
Hingga tiba-tiba ditemukan sebuah lubang berukuran cukup besar.
Setelah diselidiki ternyata lubang tersebut adalah terowongan diyakini dibuat oleh manusia pada zaman Belanda.
Sebab dari bentuknya, trowongan tersebut terlihat sangat rapi. Demikian dengan ukurannya, setinggi manusia yakni sekitar 170 centimeter, dan lebar sekitar 80 centimeter.
Baca juga: Angkasa Pura I dan Kwarda Pramuka Bali Bagikan 3 Ribu Masker Gratis di Bandara Ngurah Rai
Baca juga: Polsek Densel Telusuri Kasus Pelecehan Seksual yang Viral di Medsos
Baca juga: Termasuk Bali, Inilah 14 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Jelang Akhir 2020
Heri menyebut, terowongan tersebut diperkirakan memiliki dua jalur.
Sebab, pihaknya juga menemukan sebuah lubang dengan ukuran yang sama, di daerah hilir, tak jauh dari areal proyek bendungan Tamblang.
Namun, untuk jalur yang kedua ini, pihaknya belum bisa melakukan pengecekan sebab jalur trowongan sudah mulai runtuh.
“Jadi terowongan ini belum selesai dibuat, dan belum sempat digunakan. Mungkin pekerja saat itu mengalami kendala karena menemukan batuan keras yang menghalangi jalur terowongan. Jarak beberapa meter di dalam terowongan itu ada lubang agak tinggi, yang kami yakni sebagai ventilasi untuk menyuplai oksigen dan membuang material galian,” terang Heri.
Baca juga: KPK Geledah Ruang Kerja Anggota DPRD Jabar Abdul Rozaq Muslim hingga Pukul 15.30 WIB
Baca juga: Selama 45 Menit, Empat Wanita di Tabanan Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Residivis Kasus yang Sama
Baca juga: Sepanjang 2020, Densus 88 Berhasil Tangkap 32 Anggota Jaringan MIT
Temuan ini diakui Heri sudah sempat dilaporkan ke beberapa sesepuh yang tinggal di sekitar areal pembangunan bendungan.
Menurut para sesepuh, terowongan tersebut diperkirakan dibuat sebagai jalur irigasi subak.
“Terowongan subak bukan hal yang baru ditemukan di Bali, sudah banyak ditemukan di tempat lain. Kami sangat respect. Ini adalah bukti ketelatenan masyarakat Bali, demi irigasi mereka berusaha menembus bukit batu,” ucapnya.