Bali Ekspor 12 Ton Bawang Merah ke Singapura, Nilainya Mencapai USD 18 Ribu
Di tengah masa pandemi yang nampaknya belum akan berakhir, Bali berhasil melepas produk pertanian ke pasar global.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Mudah-mudahan (ekspor) ini dapat membantu perekonomian provinsi Bali dengan peningkatan kegiatan ekspor. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 tentunya industri pariwisata Bali sangat terpukul dan perada aktivitas lain yang bisa menutupi berkurangnya aktivitas pariwisata. Di sinilah peran ekspor tersebut jadi sangat penting,” kata dia.
Sidharta juga berharap ke depannya ekspor barang produksi lokal Bali akan terus meningkat dan pemerintah disebutnya akan terus mendorong UMKM di Bali untuk mampu menembus pasar ekspor.
“Tentunya di sini Kementerian Perdagangan akan terus melakukan dukungan dan fasilitasi kepada pemerintah daerah,” jelas Sidharta.
Pimpinan PT Rimbun Alam Dewata, Karel Ruing mengatakan, kesempatan melakukan ekspor produk komoditas pertanian untuk menunjukkan bahwa Bali juga punya sisi lain selain pariwisata.
“Jadi sebenarnya ini momen yang baik untuk Bali bahwa ada bidang-bidang lain yang bisa dikedepankan selain pariwisata. Kami merasa bersyukur bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. Terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang memfasilitasi,” katanya.
Dirinya menekankan bahwa produk yang ingin menembus pasar ekspor harus memenuhi kriteria-kriteria terkait kualitas dan keamanan produk untuk dapat diterima.
“Dan yang utama pemerintah membantu kita untuk memenuhi kriteria dan persyaratan yang diberikan. Tanpa dukungan fasilitasi dan regulasi maka kita yang punya produk pun tidak bisa jalan. Jadi ini perlu sinergi pemerintah dengan mitra usaha agar bisa jalan,” paparnya. (*)