Bali Ekspor 12 Ton Bawang Merah ke Singapura, Nilainya Mencapai USD 18 Ribu
Di tengah masa pandemi yang nampaknya belum akan berakhir, Bali berhasil melepas produk pertanian ke pasar global.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah masa pandemi yang nampaknya belum akan berakhir, Bali berhasil melepas produk pertanian ke pasar global.
Kali ini dilakukan PT Rimbun Alam Dewata yang berhasil melakukan ekspor produk holtikultura berupa 12 ton bawang merah ke Singapura dengan nilai USD 18 ribu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta mengatakan, sebenarnya potensi produk holtikultura seperti bawang merah di Bali cukup besar dan sangat potensial untuk ditingkatkan lagi ke depannya.
Baca juga: Gedung Perkantoran Badung Diasuransikan, BPKAD Siapkan Anggaran Rp 2,5 Miliar
Baca juga: Tim Gabungan Tangkap Monyet Liar Sekitar Kota Karangasem, Kini Dibawa ke Penangkaran
Baca juga: PDIP Pecat 3 Kadernya Asal Bangli, Termasuk Bupati Made Gianyar
Menurut data pada 2019, produksi bawang merah di Bali berada di angka 19.800 ton dan angkanya terus meningkat di 2020.
"Harapan kami tentu dengan adanya ekspor ini akan menggairahkan lagi masyarakat khususnya petani untuk membudidayakan bawang merah, dengan tujuan pasar ekspor,” jelas Jarta saat pelepasan ekspor tersebut di kantor PT Rimbun Alam Dewata, Denpasar, Jum'at (4/12/2020)
Tak hanya bawang merah, Jarta juga mengungkapkan bahwa Bali juga punya banyak produk lokal yang sudah masuk ke pasar global di periode yang berdekatan.
Baca juga: Kembali Terjerat Peredaran Tembakau Gorilla, Putu Gian Minta Keringanan Pasca Dituntut 8 Tahun
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Aloft Bali Seminyak Tawarkan Pilihan untuk Nuansa Natal yang Lebih Khas
Baca juga: Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali Dapat Sorotan Budayawan Asal Klungkung
Berbagai produk lokal itu yakni cengkeh sebanyak 14 ton ke Amsterdam, Belanda; manggis sebanyak 5 ton ke Tiongkok, kopi 500 kg ke Dubai, Uni Emirat Arab, arak Bali sebanyak 5 box ke California, Amerika Serikat.
“Di samping itu, saya kira masih banyak potensi lokal kita baik pertanian, kerajinan hingga perikanan yang juga bisa diupayakan untuk meningkatkan ekspor kita sesuai dengan amanah bapak presiden. Kami tentu sangat bangga dan senang karena di tengah masa pandemi ini masih ada peluang menggairahkan perekonomian melalui ekspor-ekspor yang kita laksanakan,” ujar Jarta.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan RI, Sidharta Utama mengungkapkan, pelepasan pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global dilakukan secara serentak.
Baca juga: Pengakuan Mourinho, Bisa Baca Perbedaan Timnya dengan Lawan Hanya 10 Menit Sebelum Bertanding
Baca juga: Miliki Banyak Tanaman Hias Berharga Fantastis, Ketut Hartana Bagikan Tips Rawat Tanaman Hias
Baca juga: Penutupan Masa Kampanye, KPU Badung Akan Bersihkan Semua Baliho Paslon
Pada saat bersamaan dilaksanakan pelepasan produk ekspor di 16 provinsi se-indonesia.
Pelepasan ini, kata dia, dipimpin oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) secara virtual dari istana negara serta Kementrian Perdagangan RI dari Lamongan, Jawa Timur.
“Kegiatan ini juga melibatkan 132 perusahaan meliputi perusahaan non UMKM dan UMKM dengan total nilai ekspor 1,12 miliar US Dollar yang kemungkinan masih terus akan bertambah,” kata akademisi Universitas Indonesia (UI) ini.
Khusus untuk provinsi Bali, Sidharta menjelaskan terdapat satu perusahaan yakni PT Rimbun Alam Dewata yang memberangkatkan produk lokal Bali.
Dirinya berharap ke depannya makin banyak lagi produk yang bisa diekspor serta melibatkan lebih banyak pihak swasta yang bisa berkontribusi menyalurkan produk lokal Bali.