Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali Dapat Sorotan Budayawan Asal Klungkung
Rencana Pemprov Bali membangun pusat kebudayaan Bali di Eks Galian C mendapat sorotan dari budayawan asal Klungkung, Prof. Dr. Drs Anak Agung Bagus
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Rencana Pemprov Bali membangun pusat kebudayaan Bali di Eks Galian C mendapat sorotan dari budayawan asal Klungkung, Prof. Dr. Drs Anak Agung Bagus Wirawan.
Tokoh yang juga Akademisi Kajian Budaya dari Universitas Udayana ini, berharap Pemkab Klungkung bisa mengambil peluang mengembangkan budaya dan pariwisata dengan dibangunnya Pusat Kebudayaan di Klungkung.
"Rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini menjadi peluang Klungkung. Dengan latar belakang Klungkung sebagai daerah bersejarah, banyak hal yang bisa dikembangkan dari hadirnya pusat kebudayaan Bali di Klungkung," ungkap Prof Bagus Wirawan belum lama ini.
Baca juga: Pengakuan Mourinho, Bisa Baca Perbedaan Timnya dengan Lawan Hanya 10 Menit Sebelum Bertanding
Baca juga: Setiap TPS Dijaga Satu Polisi, Kapolda Bali Tegaskan Pilkada Berjalan Aman
Baca juga: Marc Marquez Jalani Operasi Ketiga, Diprediksi Butuh Waktu 6 Bulan Untuk Sembuh
Ia mencontohkan, Klungkung yang saat ini memiliki konsep City Tour Semarapura.
Dengan adanya Pusat Kebudayaan Bali di Eks Galian C, hal ini bisa dikorelasikan dengan City Tour Semarapura yang menonjolkan wisata sejarah.
Keduanya pun bisa saling melengkapi dan mendukung.
" Dalam City Tour Semarapura ada Kerta Gosa, ada Museum Semarajaya yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan. Jika ada Pusat Kebudayaan Bali, ini kan bisa saling mendukung," ujarnya.
Baca juga: Progres Pembangunan Bendungan Tamblang Capai 30 Persen
Baca juga: Sebuah Gerai Ponsel di Denpasar Diadukan Masyarakat ke Satpol PP Karena Bikin Bising
Baca juga: AS Roma Tundukkan Young Boys, Langkah Napoli Tertahan di Markas AZ Alkmaar
Selain itu, dengan adanya Pusat Kebudayaan Bali juga bisa menjadi di kesempatan Klungkung memunculkan dan memperkenalkan kebudayaannya.
" Nantinya Pusat Kebudayaan Bali tentu diikuti dengan pendukungnya, seperti pembinaan dan pelestarian budaya serta event-event rutin. Ini hal yang positif, untuk pelestarian budaya kita," jelasnya.
Hanya saja menurutnya, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Eks Galian C harus dengan kajian matang terkait lingkungan dan mitigasi bencana.
Baca juga: Viral di TikTok, Curhat Gadis Batal Nikah Padahal Persiapan Sudah 80 Persen, Undangan Siap Disebar
Baca juga: Ditangkap Edarkan 81 Butir Ekstasi dan 3 Paket Sabu, Vian dan Ossie Dituntut 14 Tahun Penjara
Baca juga: PBB Legalkan Ganja untuk Pengobatan, Namun DPR RI Tidak Setuju
Mengingat selama ini, lokasi Eks Galian C yang merupakan muara sungai Unda kerap banjir dan menjadi jalur lahan jika Gunung Agung mengalami erupsi.
" Saya dengar sudah akan ada normalisasi alur sungai Unda sebelum pembangunan fisik pusat kebudayaan Bali. Tapi apakah normalisasi itu sudah mempertimbangkan kajian lingkungan dan mitigasi bencana jika terjadi erupsi besar di Gunung Agung seperti tahun 1963?," ungkapnya.
Ia harap normalisasi dilakukan dengan benar-benar mempertimbangkan aspek lingkungan dan mitigasi bencana.
Baca juga: Viral di Medsos Tukang Bakso Ditendang hingga Terpental Gara-gara Pembeli Diminta Bayar 4 Mangkok
Baca juga: Dapat Gaji Rp 429 Juta, Ini Detail Kontrak Bagus Kahfi di Jong Utrecht
Sehingga jika suatu saat Gunung Agung kembali meletus hebat, laharnya tidak sampai menghancurkan fisik dari Pusat Kebudayaan Bali yang dibangun dengan biaya yang tidak sedikit.
Rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Eks Galian C Klungkung sudah mulai memasuki tahapan pengerjaan normalisasi muara Sungai Unda.