Progres Pembangunan Bendungan Tamblang Capai 30 Persen
Progres Pembangunan Bendungan Tamblang Capai 30 Persen, Jadi Satu-Satunya di Asia Tenggara Menggunakan Inti Aspal
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Progres pembangunan Bendungan Tamblang saat ini sudah mencapai 30 persen.
Pihak pekerja dalam hal ini PP Adijaya KSO optimis mega proyek senilai Rp. 840 miliar ini selesai dikerjakan hingga akhir Desember 2022 sesuai kontrak.
Tenaga Ahli Geologi Pembangunan Bendungan Tamblang, Heri Suwondo dikonfirmasi Jumat (4/12/2020) mengatakan, saat ini pekerjaan yang dilakukan ialah membuat terowongan pengelak, galian pelimpah, dan galian pondasi bendungan.
Selama bekerja, Heri mengaku tidak mengalami hambatan yang cukup signifikan.
Baca juga: Kerajinan Dandang di Karangasem Mulai Menggeliat
Baca juga: Sebuah Gerai Ponsel di Denpasar Diadukan Masyarakat ke Satpol PP Karena Bikin Bising
Baca juga: Polres Gianyar Terus Gencarkan Sosialisasi 3M
"Proses pembangunan sudah cukup lancar. Kendalanya hanya di masalah cuaca. Sekarang kan sudah mulai hujan. Dari masyarakat sekitar sangat mendukung, jadi tidak banyak gangguan dan tidak banyak gejolak sosial," ucapnya.
Imbuh Heri, Bendungan Tamblang ini nantinya akan menjadi bagian dari sejarah.
Pasalnya, dalam pembangunan, pihaknya melakukan sebuah inovasi menggunakan inti aspal.
Hal ini, kata Heri, baru pertama kali dilakukan di Asia Tenggara.
Dengan menggunakan inti aspal, keuntungan yang diperoleh bendungan akan lebih kedap dari kebocoran, tahan gempa dan bisa melakukan self healing.
"Kalau bendungan urugan itu biasanya intinya lempung. Dari Direktur Bendungan dan Danau, kami di support agar melakukan langkah inovasi membuat bendungan dengan inti aspal. Kalau ada retakan, dia akan meleleh dan menyumbat retakan itu sendiri. Jadi di inti bendungan itu akan ada aspal selebar 70 centimeter tegak," terangnya.
Seperti diketahui, Bendungan Tamblang terletak di empat desa, yakni Desa Bila (Kecamatan Kubutambahan), Desa Bontihing (Kecamatan Kubutambahan), Desa Bebetin (Kecamatan Sawan), dan Desa Sawan (Kecamatan Sawan), dengan total luas lahan mencapai 73.6 hektar.
Selain itu, tinggi Bendungan Tamblang mencapai 68 meter, dengan kapasitas tampung mencapai 7.6 juta meter kubik.
Bendungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air baku sebesar 510 liter per detik di daerah layanan Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan.
Serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 0.5 megawatt, dan pengairan irigasi untuk 588 hektar sawah.
PP Adijaya KSO mulai mengerjakan proyek tersebut sejak September 2019.
"Kami optimis dengan sisa waktu lagi dua tahun ini bisa menyelesaikan bendungan ini tepat waktu. 30 persen saat ini on schedule," tutup Heri. (*).