Terkait Aksara Bali Alun-alun Gianyar, PU Gianyar Bersurat ke Unud
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gianyar telah bersurat ke Universitas Udayana
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gianyar telah bersurat ke Universitas Udayana, Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra Bali beberapa hari lalu.
PUPR Gianyar meminta petunjuk terkait alih aksara latin ke aksara Bali tentang Alun-alun Gianyar yang menjadi sorotan masyarakat karena salah tulis.
Terkait hal tersebut, Universitas Udayana (Unud) telah membalas surat Dinas PUPR dan memberikan alih aksara berdasarkan hasil penelitian.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Jumat (4/12/2020), surat balasan Unud tersebut terkait alih aksara antara lain, ᬳᬮᬸᬦᬮᬸᬦ᭄ᬕ᭄ᬬᬜᬃ᭟.
Jika disalin ke aksara latin dibaca 'alunalun Gyanyar' hal ini sesuai dengan uger-uger atau aturan dalam penulisan aksara Bali yang mengedepankan pengucapannya.
Dalam surat tersebut Unud menyampaikan bahwa alih aksara tersebut berdasarkan aturan pasang aksara yang berlaku sesuai pedoman pasang aksara Bali tahun 2015 Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Surat balasan Unud ini ditandatangani Kaprodi Sastra Bali Unud, I Wayan Suardiana, 27 November 2020.
Pantauan Tribun Bali di alun-alun Gianyar, meskipun surat balasan ini telah diterima Pemda Gianyar sejak beberapa hari lalu, namun belum tampak adanya pekerjaan memperbaiki aksara yang keliru tersebut.
Hanya saja, pihak kontraktor masih menutupi aksara itu menggunakan plastik hitam sehingga tidak bisa terbaca oleh masyarakat yang melihatnya.
Kepala Dinas PUPR Gianyar, Wayan Karya membenarkan pihaknya telah menerima surat dari Unud terkait alih aksara Alun-alun Gianyar.
Setelah itu, pihaknya juga akan memberikan pada pihak rekanan agar dijadikan contoh pengganti aksara yang sebelumnya.
Terkait kapan aksara tersebut diganti, kata dia, hal itu masih menunggu proses pembuatan aksara.
Sebab aksara yang terpasang di alun-alun ini menggunakan material keras dan bercahaya saat malam hari.
"Masih proses, nanti pasti diganti," ujar Karya.
Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, alun-alun ini masih berada di ranah rekanan, sehingga segala perubahan itu ada di pihak rekanan.
Ketika nanti alun-alun sudah diserah terimakan saat itu, baru menjadi tanggung jawab Pemkab Gianyar.
"Nanti saat serah terima saya harapkan tidak ada permasalahan lagi," ujarnya. (*)