7 Fakta Menarik Terowongan Zaman Belanda yang Ditemukan di Bendungan Tamblang Bali
Bendungan tersebut terletak di empat desa yaitu Desa Bila dan Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Desa Bebetin dan Desa Sawan, Kecamatan Sawan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Kambali
3. Dibangun saat zaman kolonial Belanda
Temuan ini diakui Heri sudah sempat dilaporkan ke beberapa sesepuh yang tinggal di sekitar areal pembangunan bendungan.
Setelah diselidiki ternyata lubang tersebut adalah terowongan diyakini dibuat oleh manusia pada zaman Belanda.
Terowongan tersebut diperkirakan dibuat saat zaman kolonial Belanda.
Sebab dari bentuknya, terowongan tersebut terlihat sangat rapi.
Demikian dengan ukurannya, setinggi manusia yakni sekitar 170 centimeter dan lebar sekitar 80 centimeter.
Saat ini, pihak pekerja masih melakukan koordinasi, apakah akan mempertahankan trowongan tersebut sebagai cagar budaya, atau dihancurkan untuk kepentingan pembangunan.
Baca juga: Pemkab Klungkung Ajukan Proposal Pengembangan Nusa Penida dan Penataan Kios Goa Lawah
4. Jalur irigasi subak
Menurut para sesepuh, terowongan tersebut diperkirakan dibuat sebagai jalur irigasi subak.
“Terowongan subak bukan hal yang baru ditemukan di Bali, sudah banyak ditemukan di tempat lain. Kami sangat respect. Ini adalah bukti ketelatenan masyarakat Bali, demi irigasi mereka berusaha menembus bukit batu,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, terowongan ini diduga dibuat untuk mengaliri air yang ada di Sungai Aya menuju ke suatu tempat, yang diduga Desa Jagaraga.
Namun proses pembuatan terowongan subak itu terhenti, karena para pekerja menemukan batuan keras yang sulit untuk dihancurkan.
Baca juga: Penampakan Miris Goa Jepang Klungkung, Rumput Liar Mulai Tumbuh, Keran Belum Terpasang
5. Dilestarikan sebagai objek wisata dan budaya
Masih menurut Heri, khusus untuk terowongan yang ditemukan tepat di area genangan waduk, kemungkinan akan ditutup oleh pihaknya menggunakan teknik tertentu.
Sebab, bila dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan kebocoran pada bendungan.