Sempat Alami Kenaikan Kasus Covid-19, Permintaan Plasma Untuk Terapi Plasma Konsevalen Meningkat

Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk pengobatan pasien dengan positif Covid-19.

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Foto Pelaksanaan donor plasma konvalesen di Makorem 163/ Wira Satya, Denpasar, Bali, pada Selasa (29/9/2020). 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk pengobatan pasien dengan positif Covid-19.

Salah satunya menerapkan terapi plasma konvalesen.

Pengobatan terapi plasma konvalesen ini sudah diterapkan di Bali.

Dan pengobatan terapi plasma konvalesen ini merupakan salah satu produk dari UTD PMI Provinsi Bali. 

Baca juga: 3 Zodiak Cewek Ini Terlihat Menggemaskan Saat Cemburu, Apa Zodiakmu Termasuk?

Baca juga: Hati-Hati, Ikut-ikutan dan Selalu Takut Ketinggalan Bisa Bikin Stres, Mengapa?

Baca juga: Tes Kepribadian: Buaya atau Perahu? Apa yang Kamu Lihat Pertama Kali Ungkap Karaktermu

Kepala UTD PMI Provinsi Bali, dr. I Gede Wiryana Patra Jaya, MKes menjelaskan, plasma konvalesen ini adalah plasma yang diambil dari pasien sembuh dari Covid-19, kemudian nantinya diolah dan akan diberikan ke pasien yang masih menderita Covid-19

Saat ini yang sudah menggunakan terapi plasma konvalesen di Bali merupakan rumah sakit rujukan Covid-19, seperti RSUP Sanglah Denpasar, RSPTN UNUD, RS Bali Mandara dan RSUD Wangaya Denpasar

"Dan fungsi dari UTD nantinya mengambil darah dan mengolah darah. Lalu UTD akan melakukan supply darah ke Bank Darah yang ada di Rumah Sakit. Sehingga nantinya pasien Covid-19 yang akan diberikan darah langsung dari Bank Darah, bukan dari PMI,"ujarnya, Sabtu (5/12/2020).

dr. Patra menjelaskan, plasma konvalesen ini adalah salah satu terapi pengobatan untuk pasien Covid-19.

Artinya, plasma ini bukan pengobatan tunggal yang diberikan ke pasien Covid-19.

Hingga saat ini pengobatan dengan plasma konsevalen masih diterapkan di rumah sakit rujukan Covid-19

"Bahkan permintaan plasma meningkat mulai pada bulan November, dikarenakan kasus Covid-19 sempat tinggi di Bali. Permintaan plasma sangat tergantung pada jumlah kasus positif Covid-19 di Bali," tambahnya. 

Sementara, pasien yang menggunakan pengobatan dengan plasma konsevalen ini biasanya pasien yang sudah berat dan kritis.

Sementara menurut data UTD PMI Provinsi Bali, permintaan plasma untuk terapi plasma konsevalen pada bulan Oktober terdapat 29 pasien, dan di bulan November terdapat 24 pasien.

Dan setiap pasien yang akan melakukan terapi plasma konvalesen, biasanya menggunakan dua kantong darah. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved