Penemuan Mayat di Tukad Korea
Mayat Pria di Jembatan Tukad Korea Denpasar, Diduga Telah Meninggal Sejak 2 Hari Lalu
Pria yang ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Tukad Korea atau Tukad Badung diduga telah meninggal dunia dua hari yang lalu.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pria berusia sekitar 70 tahun yang ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Tukad Korea atau Tukad Badung, Denpasar, Bali pada Selasa (8/12/2020) pagi diduga telah meninggal dunia dua hari yang lalu.
Hal itu lantaran kondisi jasad yang telah mengeluarkan darah dan bengkak pada wajahnya.
Demikian terungkap dari keterangan sumber kepolisian yang dihimpun Tribun Bali di lapangan.
"Diduga sudah dua hari yang lalu meninggalnya, mengingat darah sudah keluar dari hidung dan bengkak di muka," ujar sumber kepolisian di TKP, Selasa (8/12/2020).
Lebih lanjut, korban meninggal dunia diduga karena sakit. Namun demikian, sumber kepolisian belum memastikan penyebabnya.
"Dugaan karena sakit, tapi belum kita pastikan masih diduga. Kita terima laporannya sekitar pukul 09.45 Wita, ya 30 menit yang lalu dari penemuan pertama sekitar pukul 09.15 Wita," tambahnya.
Beberapa saat setelah ditemukan, jasad pria tersebut dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan sambil menunggu jawaban keluarganya lebih lanjut," tutup sumber kepolisian, Selasa (8/12/2020).
Baca juga: Penemuan Mayat Pria di Jembatan Tukad Korea Denpasar, Hidung Keluar Darah & Wajah Bengkak
Hidung Keluarkan Darah dan Wajah Bengkak
Diberitakan sebelumnya, penemuan mayat di bawah jembatan bagian selatan Tukad Badung atau yang biasa dikenal Tukad Korea pada Selasa (8/12/2020) pagi diduga berinisial WS.
WS yang berusia sekitar 70 tahun itu diketahui berasal dari Penatih, Denpasar, Bali dan bekerja sebagai pemulung.
Seorang warga yang ditemui Tribun Bali di lokasi kejadian, Wayan Adiyasa (40) menceritakan jasad pria tersebut ditemukan meninggal dunia pada pukul 09.15 wita.

Saksi bersama Komang Urip bersama rekan-rekan petugas dari Dinas PUPR Kota Denpasar saat itu datang untuk mengecek kebersihan, lampu-lampu dan properti lainnya di Tukad Badung atau Tukad Korea.
Saat melintas di bawah Jembatan Jalan Hasanuddin, Denpasar, Bali salah satu temannya yaitu Komang Urip melihat ada pria yang tertidur di bawah Jembatan.
"Teman saya yang bernama Komang Urip saat itu melihat ada pria paruh baya tertidur di bawah jembatan. Saat didekati, udah ada bau menyengat dari pria itu," kata Wayan Adiyasa.