Pilkada Serentak

Nyoblos di TPS 11 Banjar Saba, Gung Jaya: Kami Menerima Apapun Hasil dari Masyarakat Denpasar

I Gusti Ngurah Jayanegara menggunakan hak pilihnya di TPS 11 Banjar Saba, Penatih

Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ragil Armando
Calon Walikota Denpasar nomor urut 1, I Gusti Ngurah Jayanegara menggunakan hak pilihnya di TPS 11 Banjar Saba, Penatih, Denpasar Timur, Rabu (9/12/2020). 

Menurutnya saat ini yang paling utama adalah pelaksanaan Pilkada berjalan dengan lancar, sehat, dan terhindari dari penyebaran Covid-19.

“Kita sebagai umat beragama kan wajib berdoa, agar pemilihan ini bisa berjalan dengan lancar dan Pilkadanya berjalan dengan sehat, terhindar dari Covid, itu yang utama. Astungkara, bisa menang sudah bersyukur,” akunya.

Mengenai apakah pihaknya juga akan melaksanakan quick count versi Jaya-Wibawa.

Pria yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini menyebut bahwa pihaknya telah menyerahkan kebijakan tersebut kepada Badan Saksi dan Pemilu Nasional (BSPN) DPD PDIP Bali.

Menurutnya, BSPN telah menyiapkan tabulasi suara berdasarkan formulir C1 yang dibawa oleh para saksi paslon.

Hanya saja, hasil tersebut tidak akan diungkapkan ke publilk untuk mencegah adanya euphoria berlebihan di masa pandemi.

“Yang jelas kami udah menyerahkan di tim, karena  kita kan di PDIP sudah membentuk tim saksi kita, BSPN kita, kita tunggu hasil dari sana dari rumah,” katanya.

“Kami sebenarnya sudah mengimbau kepada ketua tim ada surat edaran dari kapolresta Denpasar bahwa bagaimana masalah prokes dalam pemilihan ini setelah hasil ada hitungan, kalah-menang tidak boleh ada euphoria berlebihan, kita sangat menghormati itu,” imbuhnya.

Bahkan, ia mengaku usai mencoblos dirinya akan menunggu hasil di rumah bersama keluarga dan tidak melakukan pertemuan dengan sang calon wakil, Dek Agus.

“Nggak ada, karena sekarang dalam kondisi Covid ya kita berdoa dari rumah aja biar gak kalau mengunjungi sesuatu ada kerumunan baru lagi. Ya saling jaga lah,” paparnya.

Ia juga meminta semua warga Kota Denpasar, utamanya para pendukung Jaya-Wibawa untuk menunggu hasil resmi dari KPU dan tidak melakukan euphoria berlebihan apabila mendapat hasil yang unggul nantinya.

“Kita tidak umumkan, karena kita takutnya berdampak dengan euphoria itu, kita ingin mengurangi kerumuman, kita tunggu hasil real KPU aja deh,” paparnya lagi. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved