Penyeberangan Fastboat dari Pelabuhan Padang Bai ke Gili Trawangan Buka Tutup
Penyeberangan fastboat dari Pelabuhan Padang Bai ke Gili Trawangan serta Nusa Penida, Klungkung, Bali, sementara di buka tutup.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Penyeberangan fastboat dari Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Karangasem ke Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Nusa Penida, Klungkung, Bali, sementara di buka tutup.
Kebijakan ini diambil usai ada maklumat pelayaran dari Kemenhub laut.
Kepala Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhaan (KSOP) Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengaku, penyeberangan dibuka tutup dikarenakan ada imbauan Kemenhub di bagian laut jika gelombang akan mengalami peningkatan dari 7 Desember 2020 hingga 14 Desember 2020.
"Ini adalah tindak lanjut dari pemantauan BMKG yang memperkirakan terjadi cuaca ekstrem dari tanggal 7 Desember hingga 14 Desember 2020. Cuaca ekstrem terjadi hampir di seluruh perairan Indonesia,"ungkap Ni Luh Putu Eka Suyasmin, Kamis (10/12/2020) pagi.
Baca juga: Anya Berikan Klarifikasi Terkait Video Mantan Pemain Timnas U-19 Indonesia yang Sempat Viral
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Dapat Ikuti Vaksinasi Covid-19? Begini Penjelasannya
Baca juga: Hidup Makmur! 6 Shio yang Diramal Akan Semakin Kaya di Usia Tua, Siapa Saja Mereka?
Penyeberangan ditutup saat gelombang tinggi dan dibuka saat gelombang kembali bersahabat.
Nahkoda fastboat tetap diminta terus memantau gelombong tengah laut.
Sesuai data BMKG, kecepatan angin sekitar perairan Selat Lombok dan gelombangnya masih bersahabat alias tenang.
"Untuk penyeberangan ferry masih normal seperti biasa. Nggak ada pengaruh ke kapal ferry. Buka tutup ini khusus penyeberangan fastboat. Itu pun jika cuaca tiba-tiba ekstrem, penyeberangan fastboat pasti ditutup,"jelas Ni Luh Putu Eka Suyasmin.
Pihaknya berharap kondisi di laut segera membaik.
Ditambahkan, sampai hari ini (10/12/2020) baru satu fastboat beroperasi melayani penyeberangan dari Padang Bai ke Gili Terawangan setelah tatanan era baru.
Fastboat yang beroperasi yakni KM Eka Jaya.
Padahal jumlah fastboat di Pelabuhan Padang Bai sekitar 20 unit.
Sebagian perusahaan fastboat di Padang Bai belum berani beroperasi karena penumpang sepi.
Per harinya sekitar 30-50 orang, dan kadang tidak ada penumpang yang hendak menyeberang.
Fastboat yang beroperasi hanya melakukan penyeberangan 3 kali seminggu, yakni Senin, Rabu, serta Jumat.