Corona di Indonesia

Kabar Duka, Dokter Novita Meninggal Karena Covid-19 Dalam Kondisi Hamil 7 Bulan

Dokter Novita Rachmawati meninggal dunia karena Covid-19 dalam kondisi sedang hamil 7 bulan

Editor: Irma Budiarti
Surya
Dokter Novita Rachmawati meninggal dunia karena terpapar Covid-19, Jumat (11/12/2020) pagi, di salah satu rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur. 

"Saat ini kita koordinasi terus dengan Forpimda bagaimana langkah ke depan," pungkasnya.

Protokol Kesehatan dan Waspada OTG

Sebelumnya, Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma Januarto mengatakan harus ada kerja sama menyeluruh.

Baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Selain untuk mencegah penyebaran virus corona.

Upaya tersebut juga dinilai bisa membuat para tenaga medis dan tenaga kesehatan melanjutkan pekerjaan penting tanpa mempertaruhkan nyawa.

"Tidak hanya masyarakat, namun kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu.

Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," ujar Ari, 15 Oktober 2020.

Sementara itu, Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan dari Tim Mitigasi PB IDI Eka Ginanjar menjelaskan, orang tanpa gejala atau orang yang terinfeksi Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala atau hanya bergejala ringan sangat harus diwaspadai.

"Orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus ini, biasanya belum pernah melakukan testing Covid-19.

Baca juga: Termasuk 5 Dokter dari Bali, 228 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Data Terbaru IDI

Baca juga: BCL Tes Swab Sendiri Teman-temannya, Begini Tanggapan Koordinator Relawan Satgas Covid-19

Kemudian melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan.

Lalu menularkannya pada orang lain yang rentan," tuturnya.

Eka menegaskan, orang yang mengalami gejala seperti flu, sebaiknya tetap di rumah dan melakukan testing.

"Sementara bagi orang yang mengalami gejala seperti flu walaupun hanya ringan, janganlah meremehkan hal ini," kata Eka.

"Hindari keluar rumah atau pun berkumpul, dan segera lakukan testing.

Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan Covid-19 saat ini," lanjutnya.

Hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, lanjut Eka, maka tidak ada pecegahan yang lebih baik daripada menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Update Covid-19 di Bali 11 Desember 2020: Positif 110 Orang, Sembuh 116 Orang, dan Meninggal 4 Orang

Baca juga: Kapan Pariwisata Bali Dibuka untuk Wisman? Menparekraf Wishnutama: Akan Dipelajari Dulu

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved