Rawan Longsor, Masyarakat Harus Dilatih Mitigasi Bencana

Tanah longsor yang kembali terjadi di kawasan Bukit Abah Desa Besan, Klungkung, Bali, membuat kawasan itu sangat rentan akan bahaya

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Warga saat menyaksikan tanah longsor di kawasan Bukit Abah, Desa Besan, Dawan, Senin (7/12/2020) lalu. Pelatihan mitigasi bencana perlu dilakukan untuk warga yang tinggal di daerah beresiko bencana.  

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Tanah longsor yang kembali terjadi di kawasan Bukit Abah Desa Besan, Klungkung, Bali, membuat kawasan itu sangat rentan akan bahaya.

Sehingga masyarakat setempat pun diharapkan memiliki keterampilan untuk mitigasi bencana. 

Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada mengungkapkan, selama ini kawasan Bukit Abah, di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung selama ini masuk peta rawan bencana longsor.

Upaya untuk meminimalkan risiko bencana pun telah dilakukan, dengan melatih warga setempat untuk mitigasi bencana, jika sewaktu-waktu terjadi longsor.

Baca juga: Dikukuhkan Sebagai Ibu Asuh Kowad Kodam IX/Udayana, Ny Uli Simanjuntak Sampaikan Pesan Inspiratif

Baca juga: 15 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2020, Terdampak Pandemi Kekayaannya Hanya Turun 1,2 Persen

Baca juga: Ular Piton Muncul di Permukiman Warga di Denpasar Pagi Ini, Bersembunyi di Bawah Tumpukan Kayu

"Di Desa Besan, kami lakukan pelatihan mitigasi bencana longsor di Desa Besan. Itu dua tahun lalu" ujar Putu Widiada, Kamis (10/12/2020).

Selain di Desa Besan, pelatihan mitigasi bencana dan gladi lapang tsunami juga dilakukan di Desa Gelgel.

Kedua pelatihan mitigasi bencana itu dilakukan terakhir dua tahun lalu.

"Tahun ini belum ada, tapi tahun depan (2021) kami fokus sekolah aman bencana dan membentuk relawan di desa terkait bencana," ungkap Widiada.

Sekolah Aman Bencana, merupakan program untuk melatih siswa-siswi di sekolah dasar untuk sejak dini memahami mitigasi bencana.

"Misal jika ada gempa, anak-anak paham apa yang harus dilakukan," ungkapnya

Sementara relawan desa dibentuk, agar ada beberapa warga di desa yang tanggap dan memiliki keterampilan mitigasi jika ada bencana. 

"Nanti tugas relawan ini, membantu warga lain untuk saat terjadi bencana. Misal membantu evakuasi, dan sebagainya" jelas Widiada.

Dari hasil pemetaan BPBD Klungkung, daerah rawan longsor merata di semua Kecamatan. 

Di Kecamatan Banjarangkan, wilayah yang rawan longsor antara lain Desa Tohpati, Desa Bungbungan, Desa Nyalian, Desa Tusan, Desa Getakan, Desa Aan, Desa Nyanggekan.

Kecamatan Klungkung, Desa Seliaihan, Desa Manduang, Desa Selat, Desa Akah, Desa Tangkas, Kelurahan Semarapura Kangin, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin,

Kecamatan Dawan, wilayah rawan longsor antara lain Desa Paksebali, Desa Gunaksa, Desa Besan, Desa Pikat.

Sementara di Kecamatan Nusa Penida yakni, Desa Kutampi, Batu Kandik, Desa Bungamekar, Desa Suana dan Desa Pejukutan. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved