Ada Ular Piton di Mesin Motor Warga, Fenomena Ular Masuk Pemukiman di Denpasar Marak
Seekor ular piton masuk ke dalam mesin sepeda motor roda dua milik salah seorang warga di Kota Denpasar. Ular masuk pemukiman kini marak.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seekor ular piton masuk ke dalam mesin sepeda motor roda dua milik salah seorang warga di Kota Denpasar.
Ular tersebut memasuki motor usai memangsa seekor tikus.
Kejadian ini dialami warga di Jalan Teuku Umar, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, pada Sabtu (12/12/2020) sore kemarin.
Tampak bangkai tikus masih berada di dalam perut ular sepanjang lebih dari setengah meter yang ditemukan masuk ke dalam mesin motor tersebut.
Ular tersebut berhasil dievakuasi oleh Tim Reptil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar usai menerima laporan dari warga yang mendatangi pos.
"Jenisnya ular piton, pemilik motor saat itu keluar dari sebuah counter handphone, diketahui ada ular masuk lewat standart lalu masuk ke mesin," kata Petugas BPBD Denpasar yang mengevakuasi ular, Tut Karya kepada Tribun Bali, Minggu (13/12/2020).
Baca juga: Panji Petualang Temukan Ular Paling Mematikan di Bumi, Jauh Lebih Berbahaya dari King Kobra
Petugas reptil dari Regu Damkar BPBD kemudian membongkar jok dan tutup mesin sepeda motor.
Didapatilah ular piton tersebut sedang bersembunyi di dalam mesin dengan kondisi perut usai memangsa binatang yang diduga tikus.
"Akhirnya Regu damkar dibawah komando Walet IV, berupaya membongkar jok dan tutup mesin. Ular diketemukan habis memangsa tikus," paparnya.
Setelah berhasil dievakuasi ular itu kemudian kembali dilepaskan ke habitat yang aman oleh petugas Damkar BPBD Denpasar.
"Yang diketemukan di motor, saya lepas ke habitatnya, karena masih kecil," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, ular yang berada di dalam mesin motor adalah berjenis Sanca Batik, kemudian diklarifikasi oleh petugas bahwa ular tersebut berjenis Ular Piton.
Marak
Fenomena ular masuk kawasan permukiman di perkotaan semakin marak, dalam satu hari pada Sabtu (12/12/2020) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mendapat laporan penanganan 4 ular.
Fenomena maraknya ular berkeliaran di permukiman warga disinyalir untuk mencari habitat hidup berlindung di tempat yang hangat dan lembab saat memasuki musim penghujan serta siklus bulan tetas telur ular yang terjadi pada bulan November - Desember.