Pelaku Penebasan di Kawasan Pelabuhan Benoa Masih Diburu Polisi
Pelaku penebasan berinisial H (37) hingga kini masih dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah melakukan aksi penebasan di Kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
Pelaku penebasan berinisial H (37) yang diketahui berasal dari Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kini masih dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian.
Kasus yang terjadi pada Selasa (1/12/2020) lalu tersebut, dilatarbelakangi karena pelaku dendam dengan korban bernama Suwandi alias Ahan (40) yang kerap memarahinya saat bekerja.
Akibat kejadian itu, korban yang bekerja sebagai staf operasional perusahaan tersebut mengalami luka serius pada tangan kirinya yang putus akibat tebasan senjata tajam (sajam) jenis parang.
Baca juga: Insiden Berdarah di Pelabuhan Benoa, Security Tebas Karyawan Kantor Hingga Tangan Kiri Putus
Baca juga: Diduga Dendam, Kepala Security Tebas Karyawan di Pelabuhan Benoa Hingga Tangan Kiri Putus
Baca juga: Pelatih Bali United Minta Kejelasan Jadwal dan Regulasi Kompetisi agar Diumumkan PSSI Desember 2020
Tak hanya itu, pada punggung korban juga mengalami luka serius yang sobek akibat tebasan dari pelaku yang tersulut emosi karena sikap korban ke H.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kawasan Laut Pelabuhan Benoa, Kompol Abdus Salim, menerangkan kasusnya sudah ditangani pihaknya.
Kompol Abdus Salim juga mengatakan masih memburu pelaku.
"Memang benar kejadian tersebut, hanya saja kejadiannya itu sudah terjadi pada tanggal 1 Desember lalu, tapi baru dilaporkannya pada Minggu (13/12/2020)," ujar Kapolsek Pelabuhan Benoa, Selasa (15/12/2020) sore.
"Saat ini pelaku masih dalam pengejaran, kita sudah cari di tempat tinggalnya di Denpasar, tapi nihil. Ada dugaan dia di kampung halamannya di Bima, Nusa Tenggara Barat," lanjut Kompol Abdus Salim dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon.
Kompol Abdus Salim menjelaskan, laporan terkait kasus ini sempat membuat pihaknya bingung lantaran usai kejadian tak satu pun yang melaporkan ke Polsek Pelabuhan Benoa.
Namun justru pada Minggu (13/12/2020), korban mau melaporkan kasus ini ke pihak berwajib setelah ia menganggap kasus ini sudah masuk ranah hukum.
"Iya kita sempat bingung karena kasusnya baru dilaporkan Minggu kemarin. Padahal kalau dilaporkan saat setelah kejadian, kemungkinan kita bisa langsung mengamankan pelaku," ungkapnya.
Korban yang saat kejadian langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah, Denpasar, karena luka yang cukup parah.
Menceritakan kepada pihak kepolisian, sebelumnya kerap memarahi pelaku saat bekerja, namun korban tidak menjelaskan secara detail terkait alasannya memarahi Kepala Security tersebut.
"Korban itu tidak mau melapor, karena merasa bersalah kepada pelaku. Alasannya karena sebelum kejadian sering memarahi pelaku. Tapi tidak tahu pasti kenapa dia sering marah-marahi pelaku, cuma dia (korban) bilang merasa bersalah sama orang itu," tambah Kompol Abdus Salim.
"Namun kita jelaskan lagi, kalau tidak dilapor nanti dia (pelaku) besar kepala karena telah melakukan pembacokan tersebut. Agar tidak terjadi hal yang sama, ya lebih baik dilaporkan saja ke kita (kepolisian)," tuturnya.
Sebelumnya, peristiwa berdarah ini sempat menghebohkan karyawan dan warga yang ada di sekitar lokasi karena secara tiba-tiba pelaku H nekat melakukan penebasan di halaman kantornya.
Pelaku yang sebelumnya sudah menyiapkan sajam dari tempat kosnya di Denpasar Selatan, secara membabi buta menebaskan sajam ke arah pelaku yang baru saja datang di TKP untuk bekerja.
Akibatnya tangan korban putus, diketahui putus karena terkena sajam jenis parang, namun tidak berhenti disitu pelaku yang masih belum puas kembali menebas korban.
Dimana saat itu, korban yang lari dikejar pelaku dan mengenai punggungnya hingga mengalami luka robek.
Tidak lama, karyawan dan warga lainnya sempat melerai pelaku yang sudah terlanjur dendam dengan korban karena kerap dimarahi.
Pelaku setelah kejadian sempat diinformasikan kembali ke kosnya dan lanjut ke kampung halaman untuk bersembunyi.
Tim Buser Polsek Pelabuhan Benoa di back up Polresta Denpasar usai dilaporkan kasusnya tersebut langsung mencari pelaku, namun hingga kini kepolisian masih belum menemukan jejak pelaku penebasan.(*).