Penanganan Covid

Sambut Tahun 2021, SMP di Gianyar Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Dalam menyambut tahun baru 2021, sekolah-sekolah di Kabupaten Gianyar bersiap-siap melakukan pembelajaran tatap muka

Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Foto ilustrasi simulasi pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dalam menyambut Tahun Baru 2021, sekolah-sekolah di Kabupaten Gianyar, Bali, bersiap-siap melakukan pembelajaran tatap muka.

Saat ini, sejumlah sekolah telah melakukan simulasi.

Simulasi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Di mana para siswa ini wajib menggunakan masker medis, duduk sendiri, dan sebelum masuk lingkungan sekolah wajib mencuci tangan dengan sabun.

Baca juga: Mobil Terbakar di Jalan By Pass Ngurah Rai, Ini Penjelasan Hasil Olah TKP Kepolisian

Baca juga: PSSI Sudah Tentukan Tanggal Keberangkatan Timnas U-19 Indonesia ke Spanyol

Baca juga: Menurut Fengshui 5 Cat Rumah Ini Membawa Hoki Bagi Penghuninya, Jangan Ragu Pakai Warna Kuning!

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar, Wayan Sadra, Kamis (17/12/2020) mengatakan, dalam menyambut Surat Keputusan Bersama (SKB) Pemerintah Pusat tentang pembelajaran tatap muka per Januari 2021, sekolah-sekolah di Kabupaten Gianyar telah melakukan simulasi.

Satu di antaranya yang telah melakukan simulasi ini adalah SMP Negeri 1 Blahbatuh.

Sadra mengatakan, pihaknya mengapresiasi simulasi yang dilakukan SMPN 1 Blahbatuh ini telah sesuai dengan protokol kesehatan.

Di mana para siswa memiliki bangku sendiri, wajib memakai masker, dan adanya alat pendeteksi suhu tubuh serta tempat mencuci tangan.

"Kami memang mengarahkan, protokol kesehatan harus berjalan secara ketat. Namun dalam simulasi ini, belum semua kelas yang masuk. Hanya beberapa saja, ini untuk menghindari  kerumunan siswa saat jam istirahat," tandasnya.

Sadra mengungkapkan, selama ini, terdapat sekolah di Kabupaten Gianyar yang menerapkan sekolah tatap muka secara bergantian.

Biasanya, hal ini dilakukan oleh sekolah yang keterbatasan fasilitas.

Seperti, tidak semua siswa atau orangtua siswa memiliki gadget, kondisi sinyal internet buruk dan sebagainya.

Namun dalam hal seperti ini, tidak semua siswa masuk sekolah, namun dilakukan secara bergiliran.

Misalnya, hari ini 10 orang, besoknya lagi 10 orang.

"Sejauh ini, pembelajaran tatap muka hanya bersifat insidentil. Misalnya, pihak sekolah atau siswa tidak memiliki fasilitas belajar di rumah, maka siswanya masuk secara bergantian. Astungkara, meski demikian, Covid-19 bisa dihindarkan dari lingkungan sekolah. Sebab protokol kesehatan berjalan ketat di sekolah," tandasnya. (*).

Catatan Redaksi: Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribunners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved