Transformasi PLN: Digitalisasi Adalah Keharusan Untuk Optimalkan Proses Bisnis
Bagi PLN, pandemi justru mendorong percepatan digitalisasi proses bisnis yang menjadi bagian dari Transformasi PLN.
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pandemi Covid-19 telah menggeser pola kebiasaan konsumen dan bisnis.
Bagi PLN, pandemi justru mendorong percepatan digitalisasi proses bisnis yang menjadi bagian dari transformasi PLN.
Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, pada acara Indonesia Digital Conference 2020 bertajuk 'Inovasi di Tengah Pandemi' yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) secara daring, Rabu (16/12/2020).
Sejak 21 April 2020, PLN telah me-launching program Transformasi PLN guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Baca juga: Menurut Fengshui Ini Warna Keberuntungan Shio di Tahun Kerbau Logam 2021
Baca juga: Ini Perbedaan Tes RT-PCR, Rapid Antigen dan Rapid Antibodi Pada Deteksi Covid-19
Baca juga: 4 Hal Yang Harus Diketahui soal Rapid Test Antigen, Mulai Harga Hingga Kemungkinan Positif Palsu
Transformasi ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan kondisi kelistrikan di Indonesia dari sebelumnya defisit menjadi surplus.
Pandemi Covid-19 justru dijadikan momentum percepatan proses transformasi PLN.
"Adanya perubahan ini juga membuat pergeseran strategi, dari yang sebelumnya supply driven menjadi demand driven," tutur Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Transformasi PLN sendiri memiliki empat aspirasi yaitu Green, Lean, Innovative dan Customer Focused.
Melalui aspirasi Green, PLN terus meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan untuk menghasilkan listrik.
Lean, untuk memastikan pengadaan listrik yang handal dan efisien.
Innovative, untuk meraih pendapatan dari sumber-sumber baru.
Customer Focused untuk menjadi pilihan nomor satu pelanggan dan mencapai 100 persen elektrifikasi.
Dari empat aspirasi tersebut, PLN memiliki 20 breakthrough (terobosan) yang ada dalam program transformasi, 13 diantaranya merupakan pembangunan berbasis Digital, antara lain Digital Power Plant, Digital Procurement, Digitally Enambled Distribution Excellence, Dispatch Optimization, Anti Black Out, Green Booster, Billing and Collection Organization, Fiber Optics Rollout, Electric Vehicles Infrastructure, Captive Power, Outage Management, PLN Mobile Relaunch, dan Digitally Enabled Execution Machine.
Darmawan Prasodjo menjelaskan, tantangan terbesar melakukan transformasi tidak hanya membangun sistem tetapi juga membangun kapasitas sumber daya manusia yang ada di PLN.