Penumpang Serbu Layanan Rapid Antigen di Bandara Ngurah Rai, Ini Tarif Dan Cara Daftarnya

Bahkan terjadi antrean pengguna jasa yang menunggu giliran pengambilan sampel dan menunggu hasil keluar.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Zaenal Nur Arifin
Suasana antrean di layanan Rapid yang ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, (18/12/2020) 

“Sementara masih kami persiapkan. Untuk saat ini saya belum tahu kapan ready-nya alat rapid test antigen di RSUP Sanglah,” ujar Kabag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, kemarin.

RSUD Klungkung pun mulai menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan rapid test antigen.

Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat jika hendak keluar daerah.

"Saya sudah minta untuk pengadaan alat rapid test antigen, semoga minggu depan sudah bisa kami layani," ujar Dirut RSUD Klungkung, dr I Nyoman Kesuma.

Tahap awal ini, pihaknya berencana mengadakan 1 box alat test rapid antigen. Biaya untuk sekali rapid test antigen secara mandiri rencananya akan dikenakan sekitar Rp 350 ribu, lebih mahal dari rapid test antibodi yang biayanya Rp 150 ribu. Sementara untuk swab PCR mandiri dikenakan biaya Rp 900 ribu.

"Biaya ini diterapkan hanya untuk rapid atau swab test mandiri. Kalau hasil tracking, tentu gratis," ungkap Kesuma.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, menjelaskan rapid test antibodi dipakai untuk mengecek antibodi dan dasarnya memakai darah serta hasilnya berupa reaktif atau non-reaktif.

Kemudian untuk rapid test antigen dilakukan seperti tes swab dan bisa mendeteksi keberadaan virus.

"Akurasinya 80 persen dari akurasi PCR. Makanya lebih akurat. Kalau rapid test antibodi kan tidak akurat, tidak bisa menentukan dia tertular atau tidak. Tidak tahu kita apakah dia sedang ada virus atau tidak," kata Suarjaya.

Sementara untuk rapid test antigen sudah bisa mengetahui sedang ada virus atau tidak.

Sehingga jika hasilnya positif maka ada virus di dalam tubuh manusia yang melakukan rapid test antigen.

Mengenai masalah harga, Suarjaya menegaskan bahwa rapid test antigen lebih mahal dibandingkan dengan rapid test antibodi.

Keberadaan satu unit rapid test antigen di pasaran berkisar antara Rp 380 ribu sampai 460 ribu.

"Lebih mahal. Jauh lebih mahal ini (rapid test antigen). Rp 360 sampai 460 ribu per unit. Harganya mahal dia. Tapi akurasinya jauh lebih akurat daripada rapid antibodi," kata dia.

Setelah adanya kebijakan rapid test antigen ini, Suarjaya menuturkan penggunaan rapid test antibodi tetap dilakukan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved