Ketahui Surplus-Defisit Komoditas, Pentingnya Penyusunan Neraca Pangan untuk Kedaulatan Pangan Bali

Bertempat di Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Gubernur Bali, Wayan Koster selaku Ketua TPID Provinsi Bali memimpin langsung rapat koordinasi High Level Mee

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Bertempat di Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Gubernur Bali, Wayan Koster selaku Ketua TPID Provinsi Bali memimpin langsung rapat koordinasi High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Bali pada Kamis (17/12/2020) lalu 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bertempat di Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Gubernur Bali, Wayan Koster selaku Ketua TPID Provinsi Bali memimpin langsung rapat koordinasi High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Bali.

Rapat yang digelar pada Kamis (17/12/2020)  tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan TPID se-Provinsi Bali, termasuk Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, serta anggota TPID Provinsi Bali. 

Gubernur Bali mengimbau kepada seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota untuk berkreasi dalam membangkitkan ekonomi pasca pandemi.

Baca juga: Minta Waspadai Modus Penipuan Survey Singkat, Alfamart Bantah Bagi-bagi Voucher Belanja Rp 100.000

Baca juga: Calon Tunggal, Suharso Monoarfa Akhirnya Dipilih Aklamasi sebagai Ketua Umum PPP Periode 2020-2025

Baca juga: Jubir Vaksinasi Kemenkes: Seluruh Vaksin Covid-19 yang Disediakan Bio Farma Akan Diberikan Gratis

 Komitmen pemimpin daerah sangat diperlukan untuk menggerakkan pembangunan daerah. 

HLM kali ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Gubernur Bali dalam menata fundamental ekonomi Bali yang akan mulai dilakukan tahun 2021. 

Kedaulatan pangan merupakan arah srategi ekonomi Bali ke depan sehingga menjadikan Bali mandiri pangan, bukan hanya sekadar ketahanan pangan yang kuat. 

Baca juga: Polda Bali Periksa Oknum Anggotanya Berinisial Briptu RCEP yang Dilaporkan Wanita Open BO

Baca juga: Petani Porang Khawatirkan Alih Fungsi Lahan, Pangdam IX/Udayana Bantu Koordinasi dengan Pemprov Bali

Oleh karena itu, Bali wajib memiliki neraca pangan yang menggambarkan surplus defisit komoditas-komoditas yang sering dikonsumsi masyarakat Bali. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Bali mengungkapkan, berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH), adanya kenaikan harga pada aneka bawang, cabai, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi dan daging babi pada minggu kedua Desember 2020.

 "Neraca pangan Bali perlu segera disusun untuk mengetahui daerah mana yang surplus daerah mana yang defisit sehingga kerja sama antar daerah di Bali maupun luar Bali dapat lebih terpantau dengan baik dan harga komoditas akan lebih homogen," ucap Trisno Nugroho.

 Dalam kesempatan tersebut, Trisno Nugroho merekomendasikan pemda untuk membentuk BUMD pangan dan pasar induk.

Menurutnya, pencatatan arus masuk barang di Pelabuhan Gilimanuk juga sangat diperlukan untuk mengetahui ke mana arus komoditas bergerak di Bali dan di luar Bali. 

"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali saat ini sedang mengembangkan website sistem informasi harga pangan di Bali (SIGAPURA) di mana level harga dan perubahan harga 18 komoditas akan terlihat lebih interaktif di seluruh kabupaten kota se-Bali," tutur Trisno Nugroho pada Minggu (20/12/2020).

Gubernur Bali pun menyambut baik perkembangan ini dan menyarankan untuk menambah beberapa pasar yang disurvei sehingga harga komoditas lebih representatif. 

Sebagai tindak lanjut, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra selaku Ketua Harian TPID Provinsi Bali mengusulkan untuk membentuk Tim Neraca Pangan dan Tim Sistem Informasi Harga. 

Pembentukan tim tersebut akan berkolaborasi antara OPD terkait dan Bank Indonesia Bali. Kerangka kerja masing-masing Tim akan dilaporkan pada Februari 2021. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved