Tren Budidaya Ikan Cupang di Tengah Pandemi, Simak Tips Berikut Untuk Pemula
Di tengah pandemi, bisnis ikan cupang menjadi tren dan populer di masyarakat. Simak tips berikut ini untuk pemula.
Penulis: Rizal Fanany | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah pandemi, bisnis ikan cupang menjadi tren dan populer di masyarakat.
Para pemula, penghobi dan kolektor ikan cupang mulai merambah ke bisnis budidaya ikan cupang.
Dalam budidaya ikan cupang, hal pertama yang dilakukan adalah proses pemeliharaan secara rutin agar kualitas dan kuantitas ikan dapat dikembangkan.
Deby Agus Slamet Riyadi atau yang biasa dipanggil Damar mengatakan bisnis ikan cupang gampang-gampang susah.
Baca juga: Berawal Dari Hobi, Gus Bud dan Jik Gus Sukses Jalankan Bisnis Ikan Koi
"Bisnis ini terlihat mudah dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Ya pasti adalah kesulitannya. Ternak cupang itu gampang, yang susah melihara burayak atau anaknya. Kalau saya selalu pakai pakan hidup. Agak kerja dikitlah, kita cari pakannya kadang ke sawah, kalau tidak sempat saya nitip teman yang cari kutu air di sawah," kata Damar kepada Tribun Bali, Minggu (20/12/2020).

Ia memberikan tips untuk peternak pemula. Mulai dari pemilihan indukan hingga merawat anakan cupang.
Menurut Damar, standar ternak memilih induknya memerlukan waktu minimal 4 bulan.
"Standar ternak memilih induknya minim 4 bulan. Harus tahu tanda-tanda jantan birahi. Contohnya lihat dari gelembung-gelembung yang dia buat . Untuk yang betina harus lihat dari perutnya sudah isi telur apa belum.
"Kalau sudah full telur bisa dipijahkan. Kalau sudah memilih indukan siapkan aquarium atau wadah dan diisi air yang tidak terlalu tinggi kurang lebih 5-10 cm air yang untuk diternak. Antisipasi saat anaknya menetas, anakan yang menetas di usia 4-7 hari belum stabil berenang. Fungsinya air dengan kedalaman 5 centimeter ini biar anakan gampang naik mencari udara dan tidak tenggelam," imbuhnya.
Baca juga: Lelang Online Ikan Cupang, Damar Raup Jutaan Rupiah Per Hari
Banyak kesalahan pemula memberikan air terlalu tinggi yang membuat anakan ikan susah naik mencari udara dan akhirnya mati.
"Kesalahan yang sering dilakukan memberikan air terlalu tinggi diwadah pemijahan. Kendala lainnya predator seperti jentik nyamuk. Makanya lubukan atau wadah pemijahan sering dipantau," sambungnya.
Damar mengingatkan, peternak pemula sebaiknya tetap memperhatikan suhu air. Hal itu untuk memastikan agar ikan tetap merasa nyaman, tidak kedinginan maupun kepanasan.
"Faktor suhu air juga diperhatikan. Kalau kedinginan atau kepanasan anakan rentan mati, sebaiknya ditaruh di tempat yang tidak telalu panas dan lembab," kata dia.
Tips Budidaya Ikan Cupang
Damar berbagi tips perawatan bagi pengkoleksi ikan cupang agar ikan tetap sehat.
Pastikan bahwa ikan yang akan dibeli itu sehat.
"Contohnya kalau ikan disandingkan dengan ikan lain ikannya aktif. Bahasanya 'ngedol' dan warna kulitnya bagus itu ikan sehat," imbuhnya.
Untuk air, ia menyarankan menggunakan air isi ulang.
Atau jika tidak, dapat juga menggunakan air pam yang sudah ditandon selama satu hari.
Baca juga: Di Bali, Harga Ikan Koi Tembus Angka Rp 15 Juta
"Untuk airnya, kalau saya pakai air isi ulang. Itu pasti bersih. Kalau air PDAM itu kan kaporitnya terlalu tinggi, jadi gak stabil airnya. Nah kalau air tanah itu kadang keruh. Kalau pemula misal gak pakai air isi ulang, bisa pakai air PDAM yang sudah ditandon itu juga aman dan dikasih daun ketapang biar ikan tidak stres," lanjutnya.

Ia juga memberikan saran sebaiknya ikan diberikan pakan hidup daripada pelet.
"Kalau pakan sebaiknya yang hidup seperti kutu air, jentik nyamuk, dan cacing darah. Kalau pelet itu kan kita cari praktisnya. Kalau saya gak pernah pakai pelet, saya pernah coba eksperimen pakan hidup sama pelet. Pakai pelet ikan cenderung malas dan kurang aktif. Kalau pakan hidup ikan lebih aktif," imbuhnya.
Untuk ikan yang kuncup atau terkena penyakit jamur, Damar memberikan tips pengobatan menggunakan obat biru dan sedikit garam.
"Kalau ikan kuncup atau kena jamur kasih Pengobatan pakai obat biru dan sedikit garam. Saran saya jangan kasih obat biru saat ikan sehat. Yang sakit aja dikasih. Kalau ikan sehat kasih daun ketapang saja cukup," tutupnya. (*)