Di Bali, Harga Ikan Koi Tembus Angka Rp 15 Juta
Ratusan penggemar ikan koi berkumpul di Griya Koi, Jalan Turi, Denpasar, Minggu (27/1/2019).
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Ratusan penggemar ikan koi berkumpul di Griya Koi, Jalan Turi, Denpasar, Minggu (27/1/2019).
Mereka mengikuti lomba ikan koi yang diikuti oleh penghobi koi dari Denpasar dan sekitarnya.
350 ekor ikan koi di dalam kantong plastik ukuran besar tergeletak di halaman Griya Koi.
Satu persatu juri memberi penilaian pada masing-masing ikan koi tersebut.
Ketua Griya Koi, Ida Bagus Gede Widya Kusuma mengatakan lomba ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada penghobi koi terkait jenis koi yang bagus dan bagaimana langkah pemeliharaannya.
Dalam lomba ini, setiap koi juga dibedakan berdasarkan kelasnya yakni Gosanke, Shiro, Asagi, Tancho dan jenis lainnya.
"Untuk lombanya berdasarkan kelasnya masing-masing. Ini juga sekaligus pengenalan terhadap koi yang bagus dan teknik pemeliharaannya," kata Gus Widya.
Sementara itu salah seorang juri, Yusron mengatakan ada pakem yang telah disetujui bersama tentang koi yang bagus.
Kualitas warna dan corak pada badan koi merupakan penentu bagus atau tidaknya ikan koi tersebut.
"Untuk kualitas warna, dengan melihat ikannya, begitu melihat terasa kesejukan dan kenyamanan. Selain itu juga dilihat pada pola di tubuh ikan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa ikan koi ini merupakan simbol keberuntungan.
Keberuntungan bisa dilihat dari sisi batiniah dan ekonomi.
Seekor koi yang selalu menang dalam setiap kontes harganya akan semakin tinggi.
Ia menambahkan, harga ikan koi termahal di dunia yakni Rp 27 miliar dari Jepang yang dibeli oleh penghobi koi dari China.
"Untuk di Indonesia sendiri yang paling tinggi Rp 80 juta itu dari Kediri," kata Yusron.