Cerita Perajin Dream Catcher di Pasar Kumbasari, Selama 5 Hari Tak Ada Yang Membeli Dagangannya
Amrita mengaku, walaupun jarang ada pembeli yang datang sejak pandemi, namun dirinya tetap melakukan produksi.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Rizal Fanany
Perajin, Amrita (48) membuat Dream Catcher di pasar Kumbasari, Denpasar, Selasa (22/12/2020). Selama pandemi jualan kerajinan Dream Catcher mengalami penurunan.
Untuk bahannya sendiri berupa bulu ayam, ia datangkan dari Jawa.
Dirinya pun menuturkan telah memulai kerajinan Dream Catcher ini sejak 20 tahun lalu.
“Sudah dari 20 tahun lalu, dulu sempat jualan di Kuta sebelum ke sini,” kata lelaki yang tinggal di Tuban, Badung ini.
Dalam sehari biasanya ia bisa membuat 1 Dream Catcher dengan model rajutan.
Dengan kondisi saat ini, ia pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. (*)