Pura di Bali
Memohon Keturunan, Pura Dalem Desa Adat Silakarang-Kederi Gianyar Sering Didatangi Umat
Pura ini sejak lama didatangi umat, bukan hanya dari desa setempat namun dari berbagai penjuru di Bali. Banyak yang datang memohon
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Pura Dalem Desa Adat Silakarang-Kederi, adalah pura Kahyangan Tiga yang diemong oleh dua banjar. Yakni Banjar Silakarang dan Banjar Kederi, Desa Singapadu Kaler, Sukawati, Gianyar.
Pura ini sejak lama didatangi umat, bukan hanya dari desa setempat namun dari berbagai penjuru di Bali.
Banyak yang datang memohon agar diberikan anugerah keturunan atau anak.
Satu diantaranya dialami oleh ibu dari I Wayan Eka Sumajaya.
Baca juga: Masesangi di Bhatara Lingsir Ratu Ngurah Madue Karang di Pura Ponjok Batu
Pria yang juga Kelihan Dinas/Kepala Dusun Banjar Dinas Kederi ini, menceritakan bahwa ibundanya lama tidak memiliki keturunan.
“Dahulu ibu saya sudah menikah lima tahun, namun belum juga memiliki keturunan,” jelasnya kepada Tribun Bali, Selasa (22/12/2020).
Ia mengatakan, memang sejak lama dari kisah dan cerita panglingsir di Kederi.
Masyarakat percaya bahwa dengan meminta anak di Pura Dalem, jika berjodoh akan dikabulkan.
Sehingga memang sejak dahulu, banyak warga desa adat, bahkan warga dari luar desa yang datang ke pura tersebut.
Pura itu terlekat di pinggir jalan, dan sangat mudah diakses.
“Warga atau pamedek datang setiap rahinan Purnama, Tilem, bahkan Kajeng Kliwon.
Mereka menghaturkan sembah bakti ke pura tersebut.
Ada pula yang khusus memohon diberikan keturunan, khususnya pasangan suami istri,” jelasnya.
“Ya namanya nunas ica, tentunya itu adalah keyakinan masyarakat apabila nunas di pura.