Virus Corona

Soroti Kasus Covid-19 di Inggris, WHO Ungkap Belum Ada Bukti Virus Varian Baru Mematikan

WHO mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempelajari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Editor: Ady Sucipto
Shutterstock/Alexandros Michailidis
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus 

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan, pihaknya telah menemukan lebih dari 1.000 kasus Covid-19 yang terinfeksi dari varian virus jenis baru ini.

Baca juga: Virus Corona Baru di Inggris Tak Mempan Vaksin dan Menyebar Lebih Cepat, Begini Respon WHO

Baca juga: WHO Bakal Kunjungi China Segera, Pelajari Asal Usul Virus Corona

Baca juga: Long Covid Bukan Virus Corona yang Tersisa di Badan Pasien

Kasus akibat varian virus baru ini tersebar di 60 wilayah otoritas lokal Inggris.

Diperkirakan virus varian baru ini serupa dengan mutasi yang ditemukan di sejumlah negara dalam beberapa bulan belakangan.

”Kami telah mengidentifikasi varian baru dari virus corona yang mungkin penyebarannya lebih cepat di tenggara Inggris," kata Matt, seperti dilansir dari The Guardian.

Matt tidak menutup kemungkinan bahwa varian baru virus ini bisa kebal terhadap vaksin Covid-19 yang akan diberikan pada pekan lalu di Inggris.

”Saya harus menekankan bahwa pada momen ini tidak menyebabkan penyakit serius atau gejala klinis baru, tapi sangat tidak mungkin mutasi ini akan gagal menanggapi vaksin, tapi kita tetap harus waspada," tuturnya.

Penasihat kesehatan pemerintah Inggris menyebut varian mutasi baru virus corona yang menyebar di Inggris ini punya tingkat penularan lebih tinggi.

Kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty, menyebut hal ini berdasarkan data pemodelan awal dan tingkat insiden yang meningkat pesat di selatan Inggris.

Sehingga, kelompok penasihat virus corona pemerintah Inggris, mengambil kesimpulan mutasi baru ini dapat menyebar lebih cepat.

Akibat temuan varian baru virus corona ini, pemerintah Inggris kembali menerapkan kebijakan lockdown.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pelarangan pertemuan Natal dan toko-toko yang tidak penting harus tutup di London dan sebagian besar Inggris selatan.

Kebijakan ini diambil setelah ia memberlakukan tingkat pembatasan tingkat tiga di sejumlah wilayah

Inggris memberlakukan empat level pembatasan untuk mengatasi penularan Covid-19. Saat ini kawasan London dan Inggris selatan ada di level 3.

Pembatasan level tiga membatasi pertemuan, restoran dan bar hanya boleh melayani pesanan yang dibawa pulang, sementara toko masih diperbolehkan dibuka.

Sementara pembatasan level 4 baru mewajibkan toko-toko yang tidak esensial, penata rambut, dan tempat rekreasi dalam ruangan ditutup.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved