Berita Gianyar
Ajik Krisna Tanggapi Bali Terapkan Prokes Ketat PPDN, Begini Kunjungan di Krisna Oleh-oleh Saba
Ajik Krisna: Meski ada aturan baru itu wisatawan tetap ada ke sini dari luar Bali, rata-rata mereka dengan menempuh jalur darat.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ajik Krisna mengakui penurunan penjualan terjadi di Krisna Oleh-oleh di Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar, Bali sejak pandemi Covid-19.
Meski demikian, saat ini sudah mulai mengalami pergerakan dalam penjualannya di kisaran 30 hingga 40 persen per hari.
Sebelumnya, pusat oleh-oleh khas Bali yang berada di depan objek wisata Blangsinga Waterfall ini sempat tutup total di awal-awal pandemi.
Pemilik Krisna Oleh-oleh, Gusti Ngurah Anom, Rabu (23/12/2020) mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, pengunjung yang berbelanja ke Krisna Oleh-oleh mengalami penurunan tajam.
Bahkan di awal pandemi, dirinya sampai harus menutup toko.

Baca juga: Obyek Wisata di Tabanan Dijaga Ketat Mulai 26 Desember, Wisatawan Tanpa Masker Bakal Didenda
Baca juga: Bantu Petani di Tengah Pandemi, Krisna Oleh-Oleh Bali Gelar Gebyar Pasar Minggu untuk Ketiga Kalinya
Namun sejak era new normal, kata dia, mulai ada pergerakan ekonomi.
"Sampai saat ini sudah ada beberapa yang berkunjung ke sini, rata-rata sekitar 30 persen jika hari biasa. Sementara pada akhir pekan atau liburan bisa mencapai 40 persen. Terlebih sekarang ada lagi aturan baru untuk liburan Nataru membuat kunjungan tetap bertahan di 40 persen," ujar pria yang karib disapa Ajik Krisna.
Diketahui, Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.
Pemerintah Provinsi Bali memilih mengizinkan aktivitas pariwisata dengan tetap mencegah terjadinya penularan dan munculnya kluster baru kasus Covid-19.
Hal ini hanya dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dengan memberlakukan Surat Edaran Gubernur Bali.
SE Gubernur Bali tersebut mewajibkan wisatawan yang datang ke Bali harus melewati tes swab dan rapid test, Ajik Krisna sempat optimis kunjungan akan meningkatkan paling tidak di atas 50 persen.
Dikarenakan banyak yang membatalkan berkunjung ke Bali, diperkirakan jumlah pengunjung yang berbelanja di toko oleh-olehnya tetap di angka 30-40 persen.
Meski demikian, Ajik Kristen tetap menghormati keputusan Gubernur Bali.
Sebab bagaimanapun, kata dia, keselamatan harus diutamakan.
Baca juga: WIKI BALI - Strategi Bisnis Ajik Krisna Bangkit dari Pandemi Covid-19
Baca juga: WIKI BALI - Ajik Krisna Kembali Bertani, Outlet Singajara Akan Dijadikan Tempat Produksi Camilan
Selain itu, kebijakan juga dilakukan untuk menyambut wisatawan mancanegara.